RSS Subscribe

healhty life

Kamis, 24 Oktober 2013

ANEMIA DEFISIENSI BESI DAN PENATALAKSANAANYA PADA WANITA SUBUR, IBU HAMIL DAN ANAK

Anemia gizi yang disebabkan kekurangan zat besi masih merupakan salah satu masalah gizi di Indonesia. Terjadinya defisiensi besi pada wanita subur, ibu hamil dan anak- anak antara lain disebabkan jumlah zat besi dan vitamin C yang diabsorbsi sangat sedikit, tidak cukupnya zat besi yang masuk karena rendahnya bioavailabilitas makanan yang mengandung besi , karena hanya terdiri dari nasi atau umbi-umbian dengan kacang-kacangan an sedikit (jarang sekali) daging, ayam atau ikan, serta dapat disebabkan kenaikan kebutuhan besi selama hamil,periode pertumbuhan dan pada waktu haid.

ANEMIA PADA WANITA SUBUR
Berdasarkan penelitian, prevalensi anemia pada wanita lebih besar dibandingkan dengan pria, oleh karena usia reproduksi sesuai dengan kodratnya, harus mengalami haid setiap bulannya. Darah yang keluar pada waktu haid menyebabkan kehilangan zat besi 1.3 mg per hari.

Zat besi di dalam bahan makanan dapat berbentuk hem yang berikatan dengan protein dan terdapat dalam bahan makanan yang berasal dari hewani. Lebih dari 35% hem ini dapat di absorpsi langsung. Bentuk lain adalah dalam bentuk nonhem yaitu senyawa besi anorganik yang kompleks yang terdapat di dalam bahan makanan yang berasal dari nabati, yang hanya apat diabsorbsi sebanyak 5%. Salah satu faktor penghambat penyerapan zat besi antara lain minum air teh, soda, alkohol, rokok.

Penanganan defisiensi besi dengan pemberian suplementasi tablet besi merupakan cara yang paling efektif untuk meningkatkan kadar Fe/besi dalam jangka waktu yang pendek.


Ternyata dengan pemberian Tablet Tambah Darah 1 tablet setiap minggu dan satu tablet setiap hari selama 10 hari (waktu haid), dalam jangka waktu 16 minggu dapat meningkatkan kadar Hb, hemoglobin dan serum ferritin.

Bila dilihat hasil penelitian pemberian tambahan 100 mg vitamin C dapat membantu transfer zat besi dari darah ke dalam bentuk ferritin untuk disimpan di hati dan membantu memproduksi beberapa enzim yang mengandung besi. Jika terdapat sekitar 25 sampai 30 mg vitamin C dalam menu makanan akan dapat meningkatkan absorbsi zat besi dalam hidangan sebesar 85%. Sedangkan jika terdapat 25-75 mg vitamin C dalam menu makanan yang dikombinasikan dengan 24-36 gram meat faktor dapat meningkatkan absorbsi zat besi non heme sebesar 8%.


ANEMIA PADA ANAK
Ada beberapa penyebab anemia yang telah didokumentasikan dalam literatur, meliputi : asupan zat besi yang kurang, infeksi berbagai macam cacing, malaria dan beberapa penyakit lainnya.

Besi merupakan salah satu zat gizi mikro yang mempunyai pengaruh luas dalam aktivitas metabolisme tubuh dan sangat penting dalam proses pertumbuhan. Masa bayi dan anak-anak merupakan masa pertumbuhan yang cepat. Anak usia sekolah dasar yaitu antara umur 6-11 tahun merupakan masa saat mereka mengalami growth spurt (percepatan pertumbuhan) yang kedua setelah masa balita. Kelompok ini rentan terhadap anemia zat besi karena kebutuhan zat besi selama masa ini meningkat dengan adanya pertumbuhan
jaringan yang cepat dan kenaikan massa sel darah merah.

Anemia besi yang terjadi pada masa bayi dan anak-anak berdampak pada perkembangan mental dan motorik yang kemungkinan akan mempunyai dampak pada masa selanjutnya.

Ternyata dengan pemberian Tablet Tambah Darah 1 tablet setiap minggu dapat meningkatkan kadar Hb, apalagi bagi yang menderita anemia pemberian suplemen besi pada anak mengalami perubahan kadar hemoglobin dengan perubahan kadar hemoglobin rata-rata minimal -0,30 g/dL, maksimal 4,30 g/dL. Sebesar 75,7 % anak berubah status dari anemia menjadi tidak anemia.

Suplementasi TTD dapat meningkatkan kadar Hb yang diikuti dengan peningkatan berat badan. Peningkatan berat badan tersebut disebabkan karena peningkatan kadar Hb dalam darah. Dengan meningkatnya kadar Hb akan menyebabkan oksigenasi sel menjadi lebih baik, metabolisme meningkat dan fungsi sel akan optimal sehingga daya serap makanan lebih baik dan timbul rasa lapar sehingga nafsu makan bertambah yang menyebabkan asupan makanan meningkat dan terjadi kenaikan berat badan.


ANMENIA PADA IBU HAMIL
Upaya pencegahan telah dilakukan dengan pemberian tablet besi selama kehamilan. Akan tetapi hasilnya belum memuaskan. karena dalam kehamilan, terjadi peningkatan absorpsi dan kebutuhan besi dimana total besi yang dibutuhkan adalah sekitar 1000 mg . Kebutuhan yang tinggi dimana cadangan besi tbuh kosong maka hal ini tidak dapat dipenuhi melalui diet besi harian dan juga oleh besi suplemen.

Menurut teori tersebut, supelemen besi seharusnya diberikan pada periode sebelum hamil untuk mengantisipasi rendahnya cadangan besi tubuh.Kegagalan ini mungkin diakibatkan oleh rendahnya bahkan kosongnya cadangan besi tubuh sewaktu pra-hamil, terutama di negara sedang berkembang. Oleh karena itu, suplemen besi yang hanya diberikan waktu kehamilan tidak cukup untuk mencegah terjadinya Anemia defisiensi besi, Tablet besi (200 mg ferrous sulfate).

Pada penelitian ini didapatkan bahwa pemberian tablet besi pada pra-hamil dapat menurunkan prevalensi enemia lebih tinggi dibandingkan dengan pemberian tablet besi yang dimulai saat kehamilan (0% vs 38.46%, p<0.05). Salah satu efek Anemia defisiensi besi (ADB) adalah kelahiran premature dimana hal ini berasosiasi dengan masalh baru seperti berat badan lahir rendah, defisiensi respon imun dan cenderung mendapat masalah psikologik dan pertumbuhan. Apabila hal ini berlanjut maka hal ini berkorelasi dengan rendahnya IQ dan kemampuan belajar. Semua hal tersebut mengakibatkan rendahnya kualitas sumber daya manusia, produktivitas dan implikasi ekonomi. cara penanganannya dengan memberikan tablet besi folat (Tablet Tambah Darah/TTD) yang mengandung 60 mg elemental besi dan 250 ug asam folat) 1 tablet selama 90 hari berturut-turut selama masa kehamilan. KESIMPULAN
1. Salah satu faktor penghambat penyerapan zat besi antara lain minum air teh, kurang makan daging, kurang konsumsi vitamin C
2. Suplemen zat besi mengurangi risiko kekurangan zat besi dan anemia pada anak dengan berat lahir rendah sedikit
3. dengan pemberian Tablet Tambah Darah 1 tablet setiap minggu dan satu tablet
setiap hari selama 10 hari (waktu haid), dalam jangka waktu 16 minggu dapat meningkatkan kadar Hb, hemoglobin dan serum ferritin.
4. Pemberian TTD ditambah 100 mg vitamin C meningkatkan kadar
hemoglobin dan serum ferritin secara bermakna.
5. Pemberian TTD meningkatkan kadar hemoglobin dan serum
ferritin secara bermakna.
6. Suplementasi TTD dapat meningkatkan kadar Hb yang diikuti dengan peningkatan berat badan. Peningkatan berat badan tersebut disebabkan karena peningkatan kadar Hb dalam darah. Dengan meningkatnya kadar Hb akan menyebabkan oksigenasi sel menjadi lebih baik, metabolisme meningkat dan fungsi sel akan optimal sehingga daya serap makanan lebih baik dan timbul rasa lapar sehingga nafsu makan bertambah yang menyebabkan asupan makanan meningkat dan terjadi kenaikan berat badan



SARAN
1. Minum pil Tablet Tambah Darah ditambah vitamin C seminggu sekali 1 tablet, terutama pada waktu haid setip hari 1 kali selama 10 hari. (sesuai pedoman GPWSP).
Pekerja harus aktif untuk minum TTD dan vitamin C sesuai anjuran dari poliklinik kesehatan.
2. WHO menganjurkan program standar untuk mengontrol ADB pada wanita hamil, “iron pills program”. Setiap wanita hamil akan diberikan 90 tablet besi (66 mg sulfas ferosus dikombinasikan dengan asam folat).
3. program pemberian tablet besi tidak cukup untuk memenuhi cadangan besi tubuh selama masa kehamilan. Pemberian tablet besi sejaka masa prahamil dibutuhkan untuk mengisi cadangan besi dan memenuhi peningkatan kebutuhan besi selama kehamilan.



DAFTAR PUSTAKA
Mulyawati, Yeni., 2003, Tesis Program Pascasarjana Universitas Indonesia, Perbandingan Efek Suplementasi Tablet Tambah Darah dengan dan tanpa Vitamin C Terhadap Kadar Hemoglobin Pada Pekerja Wanita di Perusahaan Plywood., Jakarta.,
http://www.gizi.net/lain/gklinis/Abstrak-yenni.pdf

Luh Seri Ani, I Made Bakta, INT Suryadhi, I N Agus Bagiada., Doctorate Program in Medicine, School for Postgraduate Study, Udayana University., Pebandingan Efek Suplemen Besi Pra-Hamil dan Selama Kehamilan dalam Upaya Menurunkan Anemia Defisiensi Besi pada Wanita Hamil dengan Anemia Ringan di Bali., http://ejournal.unud.ac.id/abstrak/e_journal_sriani_ilmu_kedoktrn_baru.pdf

Suplemen zat besi mengurangi risiko kekurangan zat besi dan anemia pada anak dengan berat lahir rendah sedikit, http://www.news-medical.net/news/20100906/9/Indonesian.aspx?page=2

Zulaekah, Siti., Widiyaningsih., Endang Nur., Program Studi Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta., Daya Terima dan Pengaruh Suplementasi Fe dalam Bentuk Permen Pada Anak Sekolah Dasar yang Anemia., http://eprints.ums.ac.id/1371/

1 komentar :