Pendahuluan
Konjungtiva adalah membran tipis, lembab dan transparan yang melapisi bagian putih dari mata (disebut sklera) dan bagian dalam dari kelopak mata. Konjungtiva adalah lapisan pelindung terluar dari bola mata.
Konjungtiva mengandung saraf-saraf dan banyak pembuluh darah kecil. Pembuluh darah ini biasanya semakin tampak jelas (karena biasanya tidak tampak pada kondisi normal) jika mereka membesar saat terjadi peradangan pada mata. Oleh karena beberapa hal, pembuluh-pembuluh darah ini bisa menjadi rapuh, dinding mereka bisa pecah dengan mudahnya, menghasilkan perdarahan subkonjungtiva (perdarahan di bawah konjungtiva). Perdarahan subkonjungtiva tampak sebagai plak perdarahan merah terang atau gelap pada sklera.
Penyebab
Kebanyakan perdarahan subkonjungtiva terjadi secara spontan tanpa ada penyebab yang pasti karena perdarahan ini datang dari pembuluh darah konjungtiva. Sering kali orang malah menemukan adanya perdarahan subkonjungtiva ketika ia terbangun di pagi hari ketika bercermin. Kebanyakan perdarahan subkonjungtiva yang spontan justru diperhatikan pertama kali oleh orang lain yang memandang mata kita.
Beberapa hal berikut bisa saja menghasilkan perdarahan subkonjungtival yang spontan:
* Bersin;
* Batuk;
* Muntah;
* Menggosok mata;
* Trauma (perlukaan);
* Tekanan darah tinggi;
* Kelainan perdarahan;
* Atau kelainan medis yang menyebabkan perdarahan atau menghambat mekanisme penjendalan darah.
Perdarahan subkonjungtiva juga dapat terjadi bukan secara spontan dan merupakan akibat dari infeksi mata yang parah, trauma terhadap kepala atau mata, atau setelah operasi mata atau kelopak mata.
Gejala-Gejala
Lebih banyak tidak ada gejala spesifik yang berkaitan dengan suatu perdarahan subkonjungtiva selain melihat/terlihat darah pada bagian putih mata.
* Sangat jarang orang merasakan nyeri saat perdarahan dimulai. Ketika perdarahan pertama kali terjadi, Anda mungkin mengalami rasa tidak nyaman atau “rasa ada sesuatu” di di mata atau di balik kelopaknya. Ketika perdarahan selesai, beberapa orang masih merasakan iritasi yang sedang atau semata-mata rasa tidak nyaman yang membuat dia selalu membawa pikirannya untuk mengamati matanya sendiri.
* Perdarahan sendiri adalah sesuatu yang pasti, wilayah merah terang yang berbatas tegas berada di sklera. Dalam area itu biasanya seluruh bagian putih tertutupi oleh darah.
* Pada kasus perdarahan subkonjungtiva yang spontan, tidak ada darah yang keluar dari mata. Semisal Anda menempelkan secara halus tisu yang steril pada bola mata, maka tidak ada darah yang menempel pada tisu.
* Perdarahan akan tampak meluas/membesar dalam 24 jam pertama setelah onset (pertama kali terjadi) dan secara perlahan berkurang ukurannya bersamaan dengan darah diserap kembali.
Kapan Mencari Bantuan Medis
Silakan hubungi oftalmologis anda (dokter ahli mata) jika perdarahan tidak membaik dalam dua minggu atau jika Anda mengalami perdarahan subkonjungtiva multipel (di beberapa lokasi atau titik sekaligus).
Juga ketika jika Anda mengalami perdarahan di kedua mata secara bersamaan atau jika perdarahan subkonjungtiva secara kebetulan terjadi bersamaan dengan gejala perdarahan lainnya seperti mudah lebam/memar, gusi berdarah, atau keduanya.
Kemudian jangan tunda untuk menghubungi oftalmologis jika Anda mengalami perdarahan subkonjungtiva dan Anda juga mengalami:
* Nyeri berhubungan dengan perdarahan;
* Perubahan dalam pandangan (sebagi contoh, pandangan menjadi kabur, pandangan berganda, kesulitan melihat);
* Riwayat gangguan perdarahan;
* Riwayat tekanan darah tinggi;
* Perlukaan karena trauma pada mata;
Apa yang Harus Ditanyakan Pada Dokter
Tanyakan pada dokter anda seandainya belum sempat dijelaskan:
* Apakah ada tanda kerusakan pada mata?
* Apakah pada saya akan terjadi luka parut atau kehilangan pandangan permanen karena perdarahan subkonjungtiva ini?
* Apa penyebab perdarahan subkonjungtiva ini?
* Bagaimana saya bisa mencegahnya?
Pemeriksaan dan Tes
Oftalmologi akan menggali riwayat yang diperlukan bahkan sebelum terjadi perdarahan, dan melakukan pemeriksaan mata. Tekanan darah anda bisa jadi juga diperiksa.
Jika trauma adalah penyebabnya, pemeriksaan lebih teliti dengan slit lamp (mikroskop khusus untuk pemeriksaan mata) akan dilakukan.
Terapi
Perawatan Mandiri di Rumah
Biasanya tidak ada terapi khusus yang diperlukan. Air mata buatan yang bisa dibeli bebas di apotek bisa diberikan jika ada iritasi sedang.
Penggunaan aspirin dan ibuprofen sebaiknya dihindari.
Perawatan Medis
Biasanya tidak ada terapi medis diperlukan. Oftalmologis bisa meresepkan Anda air mata buatan untuk meringankan iritasi yang ada.
Jika perlukaan terkait trauma, Oftalmologis anda mungkin perlu memeriksa mata anda guna menemukan kemungkinan kerusakan pada bagian lain mata.
Yang Diperhatikan Selanjutnya
Kondisi ini akan membaik dengan sendirinya dalam satu atau dua minggu. Biasanya, pemulihan terjadi utuh, tanpa adanya masalah jangka panjang, sama seperti memar ringan pada kulit. Seperti memar, suatu perdarahan konjungtiva dapat berubah warna (lebih sering dari merah menjadi oranye kemudian kuning) sebagaimana proses sembuhnya. Bedanya karena pada konjungtiva lapisannya transparan, jadi perubahan warnanya tidak mirip pada memar di mana kita melihat melalui kulit.
Sumber lain dapat Anda baca mengenai perdarahan subkonjungtiva, seperti di situs patien.co.uk atau emedicine.medscape.com yang keduanya masih berbahasa Inggris.
Copyright secured by Digiprove © 2010 Cahya Legawa
Anda diizinkan untuk berbagi (menyalin, mendistribusikan, mengubah bentuk) & mengadaptasi artikel blog ini baik sebagian atau pun keseluruhannya di bawah penggunaan lisensi yang sama (CCA-NC-SA 3.0 Unported) kecuali dinyatakan sebaliknya atau berbeda oleh penulis. Anda diwajibkan menyertakan sumber asli pada salinan dan adaptasi yang Anda karyakan berupa pranala berikut:
Diambil dari: Perdarahan Subkonjungtiva oleh Cahya.
Jumat, 26 November 2010
PERDARAHAN SUBKONJUNGTIVA
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar :
Posting Komentar