RSS Subscribe

healhty life

Hi, I am your doctor

I am not really sure how I got interested in medicine. But is has been my calling.

What greater gift than the love of a cat

Just watching my cats can make me happy. No matter how much cats fight, there always seem to be plenty of my kittens.

The ocean is where I belong

Salt in the air. Sand in my hair. Life is better in the beach.

Healthy's the new sexy

Love yourself enough to live a healthy lifestyle.

I am a chef in my kitchen kingdom

'Chef' doesn't mean that you're the best cook, it simply means 'boss.'

Senin, 17 Januari 2011

KELOID DAN PENATALAKSANAANNYA

Apakah keloid itu?
Keloid atau jaringan parut terjadi karena tidak seimbangnya produksi protein kolagen pada proses penyembuhan luka. Pertumbuhannya melebihi yang dibutuhkan untuk menutup luka. Keloid ini bisa tumbuh terus tak terbatas, kadang ada yang gatal atau nyeri. Keloid dapat dihasilkan dari berbagai jenis luka, termasuk luka garukan, injeksi, gigitan serangga, tatoo, dll. Setiap orang dapat mengalami keloid dan keloid itu juga bisa terjadi di berbagai tempat dalam tubuh. Namun biasanya, orang yang muda dan mereka yang berkulit lebih gelap lebih mudah kena keloid, dan keloid itu lebih sering dijumpai pada bagian tertentu tubuh, seperti : mata, dada, bahu, dan punggung. Seorang yang punya keloid lebih mudah mengalami hal serupa di masa datang, karenanya ia perlu berhati-hati.



Ada jenis lain dari keloid yang disebut Hypertrophic scars. Keloid yang ini biasanya berwarna kemerahan dan lebih tebal, yang kadang terasa gatal atau nyeri. Umumnya juga terjadi pada orang muda dan berkulit lebih gelap.

Apa beda keloid dengan jaringan parut biasa?
Setelah kulit terluka, proses penyembuhan akan meninggalkan jaringan parut. Jaringan parut ini selanjutnya akan membesar dan mengeras namun tetap berada diatas batas luka. Beberapa bulan kemudian, jaringan parut akan mengecil dan menghilang. Pengobatan dengan steroid terkadang akan mempercepat proses ini.

Sebaliknya keloid tumbuh beberapa waktu setelah luka sembuh dan membesar melebihi batas luka. Kemungkinan untuk membesar melebih batas luka inilah yang merupakan perbedaan utama keloid dengan jaringan parut biasa. Keloid biasanya muncul pada luka bekas operasi namun bisa juga tumbuh setelah kulit mengalami peradangan lokal. Hal hal lain yang sering menyebabkan keloid adalah luka bakar dan tindik atau tato.



Apa saja tanda dan gejala keloid?
Gejala dan tanda dari keloid adalah adanya benjolan kemerahan berbentuk kubah, keras, tidak teratur, berbatas jelas, menonjol, pigmentasi, ukurannya jauh lebih besar daripada lukanya sendiri, sifatnya melebar dan meninggi dengan terlihat adanya teleangiectasis. Pada tahap awal benjolan terasa kenyal, gatal, dan nyeri bila disentuh tetapi lama-kelamaan benjolan mengeras dan tidak terasa apa-apa. Perkembangan keloid biasanya cepat, kira-kira dalam jangka waktu bulanan.

Apa sih yang menyebabkan keloid?
Pada suatu luka, proses katabolisme dan anabolisme mencapai keseimbangan kira-kira 6-8 minggu setelah operasi. Pada keadaan normal, luka yang terjadi pada kulit akan membuat sel-sel kulit dan jaringan penghubung (fibroblast) mulai menggandakan diri untuk memperbaiki kerusakan. Pada kasus keloid, terjadi ketidakseimbangan antara pembentukan dan penghancuran (degradasi) kolagen. Meskipun luka sudah tertutup, pertumbuhan yang berlebih terus terjadi sehingga mengakibatkan penumpukan fibroblast dan kemudian penonjolan keluar permukaan kulit yang akhirnya membentuk benjolan di jaringan luka.

Beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya keloid antara lain adalah:
1. Genetik dan ras
Keloid berhubungan dengan gen HLA-B14, HLA-B21, HLA-BW16, HLA-BW35, HLA-DR5, HLA-DQW3, dan golongan darah A. Keloid lebih banyak ditemukan pada orang kulit hitam dibandingkan orang kulit putih di barat. Keturunan Afrika lebih banyak menderita keloid dibandingkan orang kulit putih. Begitu juga dengan Malaysia. Kebanyakan masyarakat India memiliki kulit yang mudah terkena keloid, kedua adalah bangsa Melayu, dan ketiga adalah bangsa Cina.
2. Umur
Keloid umumnya muncul pada anak-anak dan dewasa muda (10-30 tahun). Pria dan wanita tidak memiliki perbedaan dalam memiliki keloid.
3. Jenis dan lokasi trauma
Keloid lebih sering terjadi pada peradangan yang lama sembuh dan pada daerah dengan regangan kulit yang tinggi, misalnya: dada, bahu, leher, kepala, dan tungkai.
4. Vaksinasi
Biasanya vaksinasi BCG akan menimbulkan bekas.

Siapa saja yang mempunyai kecendrungan menderita keloid?
Keloid jarang terjadi pada anak anak dan orang tua. Keloid mudah terjadi pada orang yang mempunyai kulit gelap tetapi tidak dipengaruhi oleh jenis kelamin. Pada beberapa kasus, keloid mempunyai kecendrungan diturunkan dari orang tua ke anaknya alias bakat keloid.

Pada bagian tubuh yang mana keloid biasanya tumbuh?
Keloid dapat tumbuh dimana saja, tapi yang paling sering adalah di bagian dada, punggung, bahu dan daun telinga. Jarang sekali keloid tumbuh di bagian wajah kecuali pada bagian bawah mulut.

Apakah keloid dapat dicegah?
Seseorang yang mempunyai bakat keloid atau pernah menderita keloid sebaiknya menghindari luka baik yang disengaja maupun tidak. Jauhi keloid semampunya.

Bagaimana pengobatan keloid?
Beberapa tindakan pengobatan keloid yang sering dilakukan oleh dokter antara lain :
1.Injeksi dengan kortison. Cara ini lumayan aman dan tidak menyakitkan. Injeksi biasanya diberikan sebulan sekali sampai manfaat maksimal diperoleh. Injeksi steroid akan meratakan keloid dengan cara memaksimalkan fungsi pembuluh darah pada daerah keloid.
2.Operasi. Tindakan ini sangat beresiko karena irisan pisau dapat menyebabkan tumbuhnya keloid baru. Beberapa ahli bedah biasanya mengkombinasi pengobatan injeksi kortison dengan pembedahan untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
3.Laser. Pengobatan dengan laser terbukti efektif untuk meratakan keloid dan memudarkan warnanya. Sayangnya terapi yang cukup aman dan tidak menyakitkan ini masih jarang digunakan.
4.Salep silikon. Penggunaan salep silikon untuk menutup keloid masih menimbulkan hasil yang beragam. Beberapa ada yang berhasil, namun ada pula yang gagal.
5.Pembekuan. Pembekuan keloid dengan menggunakan nitrogen cair terkadang mampu meratakannya namun efek sampingnya bisa menyebabkan daerah keloid menjadi lebih gelap.
6.Bedah beku (Cryosurgery)
Menggunakan nitrogen cair. Umumnya teknik ini lebih dianjurkan karena kurang menyebabkan nyeri. Tetapi teknik ini hanya bisa diterapkan pada keloid dalam ukuran kecil.
7.Bedah skapel
Merupakan operasi ringan pengambilan keloid dengan menggunakan pisau dan benang khusus. Prognosis pada keloid yang hanya diterapi dengan bedah skapel saja biasanya dapat kambuh kembali (>50%). Biasanya teknik ini akan dikombinasi dengan teknik lain
8.Kompresi
Pemakaian plester yang mengandung hydroactive polyurethane efektif menyamarkan keloid. Terapi ini hanya dilakukan selama 12 jam sehari secara berturut-turut selama 8 minggu.

Bagaimana cara pemberiannya ?
Obat ini diinjeksikan dengan alat suntik yang sesuai langsung ke dalam keloid, dan sangat sedikit yang diabsorbsi ke dalam darah. Injeksi steroid ini mungkin terasa sakit, untuk itu bisa dikurangi sakitnya dengan menempelkan es batu 10 menit sebelum injeksi dilakukan. Dosis yang direkomendasikan adalah berkisar 10-40 mg/ml.



Sampai kapan pengobatan diperlukan?
Injeksi dapat dilakukan berulang dengan interval 4-6 minggu sampai 6-10 bulan. Tentunya dokter akan menentukan dari hasil pengobatannya sampai kapan pengobatan harus dilakukan.

Untuk keloid yang besar, injeksi dapat dilakukan berulangkali (ada yang sampai belasan kali) hingga rata. Itupun masih ada kemungkinan pertumbuhan pada jaringan kecil yang sebelumnya tidak terinjeksi.

Untuk keloid kecil pada umumnya bisa rata setelah injeksi kortikosteroid 3-5 kali.
Injeksi terbaik adalah dengan jarum (needle) no.27G menyusur permukaan keloid. Pastikan keloid berwarna putih agak menggelembung karena masuknya obat. Sekali lagi menyusuri permukaan, bukan injeksi dalam menusuk keloid. Injeksi menusuk ke dalam keloid seringkali menuai kegagalan. Mengapa ? Mungkin terkait dengan jaringan keloid yang secara histopatologis menunjukkan pola seluler.

Injeksi kortikosteroid tidak bisa diberikan pada keloid yang luas, miaslnya karena luka bakar. Pada kasus demikian dapat dipertimbangkan pengobatan cara lain.
Perlu diketahui, bekas keloid tidak lantas hilang, meski sudah dapat diratakan.
Pada kasus yang melibatkan wajah (keloid di wajah), seyogyanya berkonsultasi kepada ahli kulit atau ahli bedah plastik agar didapatkan hasil optimal.

Apakah ada efek samping?
Efek sampingnya relatif kecil, walaupun komplikasi mungkin terjadi pada 1-5 kasus pada sekitar lokasi injeksi, meliputi : penipisan kulit, hipopigmentasi (kulit jadi memutih), dan timbul bercak merah pada kulit (telangiectasia). Jika terjadi gejala-gejala di atas, segera kontak saja dokternya untuk diberi pengatasan selanjutnya.
Namun demikian, perlu diwaspadai juga adanya efek samping sistemik yang mungkin bisa terjadi, jika obatnya terserap masuk ke dalam darah. Beberapa efek sistemik yang dapat terjadi akibat penggunaan steroid antara lain: moon face (wajah membulat seperti bulan), kadar gula meningkat, hipertensi, osteoporosis, dll. Tapi ini umumnya hanya terjadi jika steroid digunakan dalam jangka waktu lama dengan dosis cukup besar dan digunakan secara sistemik (artinya masuk ke pembuluh darah dan beredar ke seluruh tubuh). Jika hanya digunakan secara local, seperti pada keloid atau pada obat hirup seperti pada obat asma, efek samping ini dapat diminimalkan.

semoga bermanfaat

Daftar pustaka
Eko Indra P.,dr., http://senseheal.blogspot.com/2009/08/keloid.html
http://id.wikipedia.org
http://cakmoki86.wordpress.com
http://www.tanyadokteranda.com
http://emedicine.medscape.com/article/1057599-treatment
terapi untuk mengatasi keloid , http://zulliesikawati.wordpress.com/tag/keloid/

Senin, 03 Januari 2011

TAHUKAH ANDAN BENTUK FESES (KOTORAN) YG SEHAT ITU???

Tidak semua orang bisa buang air besar setiap hari. Tidak benar bahwa setiap orang harus buang air besar setiap hari secara teratur.Rentang normal buang air besar adalah antara 3 kali dalam sehari sampai 3 kali dalam satu minggu. Orang dianggap menderita konstipasi (susah buang air besar karena kebiasaan yang salah seperti tidak nyaman dengan suasana closet) atau obstipasi (karena feses terlalu keras karena kurang diet yang mengandung serat) terjadi bila buang air besarnya mulai kurang sering ketimbang biasanya.

Seringkali kita cuek tidak pernah memperhatikan feses (kotoran) saat kita buang air besar kan. Mohon maaf mungkin terkesan jorok. Tetapi ini cara yang paling mudah untuk mengetahui apakah kita mengalami gangguan pencernaan atau tidak.

Alat bantu ini menilai seseorang mengalami konstipasi atau normal adalah dengan melihat bentuk feses (tinja). Sebagaimana yang terlihat dalam gambar berikut, dapat dilihat bentuk fesesnya termasuk tipe yang mana. Bila bentuknya termasuk tipe 1 atau 2 maka dapat dikatakan seseorang mengalami konstipasi. Bentuk feses yang sama dengan tipe 3 atau 4 adalah bentuk feses yang normal. Tetapi bila bentuk fesesnya termasuk tipe 5 sampai 7 termasuk dalam kategori diare.



Nah yang masuk dalam tipe 3 dan 4 seringkali bentuknya adalah seperti ini mohon maaf kalau gambarnya jorok.



Materi ini saya ambil dari buku karangan dosen saya..
semoga bermanfaat..

http://menjadidokterpribadi.blogspot.com/2010/07/tahukah-anda-bagaimana-bentuk-feses.html