RSS Subscribe

healhty life

Hi, I am your doctor

I am not really sure how I got interested in medicine. But is has been my calling.

What greater gift than the love of a cat

Just watching my cats can make me happy. No matter how much cats fight, there always seem to be plenty of my kittens.

The ocean is where I belong

Salt in the air. Sand in my hair. Life is better in the beach.

Healthy's the new sexy

Love yourself enough to live a healthy lifestyle.

I am a chef in my kitchen kingdom

'Chef' doesn't mean that you're the best cook, it simply means 'boss.'

Kamis, 24 Oktober 2013

ANEMIA DEFISIENSI BESI DAN PENATALAKSANAANYA PADA WANITA SUBUR, IBU HAMIL DAN ANAK

Anemia gizi yang disebabkan kekurangan zat besi masih merupakan salah satu masalah gizi di Indonesia. Terjadinya defisiensi besi pada wanita subur, ibu hamil dan anak- anak antara lain disebabkan jumlah zat besi dan vitamin C yang diabsorbsi sangat sedikit, tidak cukupnya zat besi yang masuk karena rendahnya bioavailabilitas makanan yang mengandung besi , karena hanya terdiri dari nasi atau umbi-umbian dengan kacang-kacangan an sedikit (jarang sekali) daging, ayam atau ikan, serta dapat disebabkan kenaikan kebutuhan besi selama hamil,periode pertumbuhan dan pada waktu haid.

ANEMIA PADA WANITA SUBUR
Berdasarkan penelitian, prevalensi anemia pada wanita lebih besar dibandingkan dengan pria, oleh karena usia reproduksi sesuai dengan kodratnya, harus mengalami haid setiap bulannya. Darah yang keluar pada waktu haid menyebabkan kehilangan zat besi 1.3 mg per hari.

Zat besi di dalam bahan makanan dapat berbentuk hem yang berikatan dengan protein dan terdapat dalam bahan makanan yang berasal dari hewani. Lebih dari 35% hem ini dapat di absorpsi langsung. Bentuk lain adalah dalam bentuk nonhem yaitu senyawa besi anorganik yang kompleks yang terdapat di dalam bahan makanan yang berasal dari nabati, yang hanya apat diabsorbsi sebanyak 5%. Salah satu faktor penghambat penyerapan zat besi antara lain minum air teh, soda, alkohol, rokok.

Penanganan defisiensi besi dengan pemberian suplementasi tablet besi merupakan cara yang paling efektif untuk meningkatkan kadar Fe/besi dalam jangka waktu yang pendek.


Ternyata dengan pemberian Tablet Tambah Darah 1 tablet setiap minggu dan satu tablet setiap hari selama 10 hari (waktu haid), dalam jangka waktu 16 minggu dapat meningkatkan kadar Hb, hemoglobin dan serum ferritin.

Bila dilihat hasil penelitian pemberian tambahan 100 mg vitamin C dapat membantu transfer zat besi dari darah ke dalam bentuk ferritin untuk disimpan di hati dan membantu memproduksi beberapa enzim yang mengandung besi. Jika terdapat sekitar 25 sampai 30 mg vitamin C dalam menu makanan akan dapat meningkatkan absorbsi zat besi dalam hidangan sebesar 85%. Sedangkan jika terdapat 25-75 mg vitamin C dalam menu makanan yang dikombinasikan dengan 24-36 gram meat faktor dapat meningkatkan absorbsi zat besi non heme sebesar 8%.


ANEMIA PADA ANAK
Ada beberapa penyebab anemia yang telah didokumentasikan dalam literatur, meliputi : asupan zat besi yang kurang, infeksi berbagai macam cacing, malaria dan beberapa penyakit lainnya.

Besi merupakan salah satu zat gizi mikro yang mempunyai pengaruh luas dalam aktivitas metabolisme tubuh dan sangat penting dalam proses pertumbuhan. Masa bayi dan anak-anak merupakan masa pertumbuhan yang cepat. Anak usia sekolah dasar yaitu antara umur 6-11 tahun merupakan masa saat mereka mengalami growth spurt (percepatan pertumbuhan) yang kedua setelah masa balita. Kelompok ini rentan terhadap anemia zat besi karena kebutuhan zat besi selama masa ini meningkat dengan adanya pertumbuhan
jaringan yang cepat dan kenaikan massa sel darah merah.

Anemia besi yang terjadi pada masa bayi dan anak-anak berdampak pada perkembangan mental dan motorik yang kemungkinan akan mempunyai dampak pada masa selanjutnya.

Ternyata dengan pemberian Tablet Tambah Darah 1 tablet setiap minggu dapat meningkatkan kadar Hb, apalagi bagi yang menderita anemia pemberian suplemen besi pada anak mengalami perubahan kadar hemoglobin dengan perubahan kadar hemoglobin rata-rata minimal -0,30 g/dL, maksimal 4,30 g/dL. Sebesar 75,7 % anak berubah status dari anemia menjadi tidak anemia.

Suplementasi TTD dapat meningkatkan kadar Hb yang diikuti dengan peningkatan berat badan. Peningkatan berat badan tersebut disebabkan karena peningkatan kadar Hb dalam darah. Dengan meningkatnya kadar Hb akan menyebabkan oksigenasi sel menjadi lebih baik, metabolisme meningkat dan fungsi sel akan optimal sehingga daya serap makanan lebih baik dan timbul rasa lapar sehingga nafsu makan bertambah yang menyebabkan asupan makanan meningkat dan terjadi kenaikan berat badan.


ANMENIA PADA IBU HAMIL
Upaya pencegahan telah dilakukan dengan pemberian tablet besi selama kehamilan. Akan tetapi hasilnya belum memuaskan. karena dalam kehamilan, terjadi peningkatan absorpsi dan kebutuhan besi dimana total besi yang dibutuhkan adalah sekitar 1000 mg . Kebutuhan yang tinggi dimana cadangan besi tbuh kosong maka hal ini tidak dapat dipenuhi melalui diet besi harian dan juga oleh besi suplemen.

Menurut teori tersebut, supelemen besi seharusnya diberikan pada periode sebelum hamil untuk mengantisipasi rendahnya cadangan besi tubuh.Kegagalan ini mungkin diakibatkan oleh rendahnya bahkan kosongnya cadangan besi tubuh sewaktu pra-hamil, terutama di negara sedang berkembang. Oleh karena itu, suplemen besi yang hanya diberikan waktu kehamilan tidak cukup untuk mencegah terjadinya Anemia defisiensi besi, Tablet besi (200 mg ferrous sulfate).

Pada penelitian ini didapatkan bahwa pemberian tablet besi pada pra-hamil dapat menurunkan prevalensi enemia lebih tinggi dibandingkan dengan pemberian tablet besi yang dimulai saat kehamilan (0% vs 38.46%, p<0.05). Salah satu efek Anemia defisiensi besi (ADB) adalah kelahiran premature dimana hal ini berasosiasi dengan masalh baru seperti berat badan lahir rendah, defisiensi respon imun dan cenderung mendapat masalah psikologik dan pertumbuhan. Apabila hal ini berlanjut maka hal ini berkorelasi dengan rendahnya IQ dan kemampuan belajar. Semua hal tersebut mengakibatkan rendahnya kualitas sumber daya manusia, produktivitas dan implikasi ekonomi. cara penanganannya dengan memberikan tablet besi folat (Tablet Tambah Darah/TTD) yang mengandung 60 mg elemental besi dan 250 ug asam folat) 1 tablet selama 90 hari berturut-turut selama masa kehamilan. KESIMPULAN
1. Salah satu faktor penghambat penyerapan zat besi antara lain minum air teh, kurang makan daging, kurang konsumsi vitamin C
2. Suplemen zat besi mengurangi risiko kekurangan zat besi dan anemia pada anak dengan berat lahir rendah sedikit
3. dengan pemberian Tablet Tambah Darah 1 tablet setiap minggu dan satu tablet
setiap hari selama 10 hari (waktu haid), dalam jangka waktu 16 minggu dapat meningkatkan kadar Hb, hemoglobin dan serum ferritin.
4. Pemberian TTD ditambah 100 mg vitamin C meningkatkan kadar
hemoglobin dan serum ferritin secara bermakna.
5. Pemberian TTD meningkatkan kadar hemoglobin dan serum
ferritin secara bermakna.
6. Suplementasi TTD dapat meningkatkan kadar Hb yang diikuti dengan peningkatan berat badan. Peningkatan berat badan tersebut disebabkan karena peningkatan kadar Hb dalam darah. Dengan meningkatnya kadar Hb akan menyebabkan oksigenasi sel menjadi lebih baik, metabolisme meningkat dan fungsi sel akan optimal sehingga daya serap makanan lebih baik dan timbul rasa lapar sehingga nafsu makan bertambah yang menyebabkan asupan makanan meningkat dan terjadi kenaikan berat badan



SARAN
1. Minum pil Tablet Tambah Darah ditambah vitamin C seminggu sekali 1 tablet, terutama pada waktu haid setip hari 1 kali selama 10 hari. (sesuai pedoman GPWSP).
Pekerja harus aktif untuk minum TTD dan vitamin C sesuai anjuran dari poliklinik kesehatan.
2. WHO menganjurkan program standar untuk mengontrol ADB pada wanita hamil, “iron pills program”. Setiap wanita hamil akan diberikan 90 tablet besi (66 mg sulfas ferosus dikombinasikan dengan asam folat).
3. program pemberian tablet besi tidak cukup untuk memenuhi cadangan besi tubuh selama masa kehamilan. Pemberian tablet besi sejaka masa prahamil dibutuhkan untuk mengisi cadangan besi dan memenuhi peningkatan kebutuhan besi selama kehamilan.



DAFTAR PUSTAKA
Mulyawati, Yeni., 2003, Tesis Program Pascasarjana Universitas Indonesia, Perbandingan Efek Suplementasi Tablet Tambah Darah dengan dan tanpa Vitamin C Terhadap Kadar Hemoglobin Pada Pekerja Wanita di Perusahaan Plywood., Jakarta.,
http://www.gizi.net/lain/gklinis/Abstrak-yenni.pdf

Luh Seri Ani, I Made Bakta, INT Suryadhi, I N Agus Bagiada., Doctorate Program in Medicine, School for Postgraduate Study, Udayana University., Pebandingan Efek Suplemen Besi Pra-Hamil dan Selama Kehamilan dalam Upaya Menurunkan Anemia Defisiensi Besi pada Wanita Hamil dengan Anemia Ringan di Bali., http://ejournal.unud.ac.id/abstrak/e_journal_sriani_ilmu_kedoktrn_baru.pdf

Suplemen zat besi mengurangi risiko kekurangan zat besi dan anemia pada anak dengan berat lahir rendah sedikit, http://www.news-medical.net/news/20100906/9/Indonesian.aspx?page=2

Zulaekah, Siti., Widiyaningsih., Endang Nur., Program Studi Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta., Daya Terima dan Pengaruh Suplementasi Fe dalam Bentuk Permen Pada Anak Sekolah Dasar yang Anemia., http://eprints.ums.ac.id/1371/

Kamis, 31 Maret 2011

VALIDASI HASIL PEMERIKSAAN URINE

Validasi hasil pemeriksaan
Definisi : upaya memantapkan kualitashasil pemeriksaan yang telah diperoleh
Tujuan :
1. Hasil pemeriksaan menggambarkan kondisi yang sebenarnya
2. Mencegah keragu-raguan atas hasil laboratorium yang dikeluarkan?
Apa saja yang divalidasi?
•Linearitas
•Range (rentang)
•Presisi (ketelitian)
•Akurasi (ketepatan)
•Spesifisitas
•Sensitifitas

LINEARITAS dan RENTANG
LINEARITAS : Kemampuan metode analisis memberikan respon proporsional terhadap konsentrasi analit dalam sampel
RENTANG : pernyataan batas terendah dan batas tertinggi analit






BAGAIMANA MENDAPATKAN HASIL YANG VALID ?
MENJALANKAN SEMUA TAHAPAN PEMERIKSAAN DENGAN BENAR




PRA ANALITIK
Penundaan pemeriksaan menyebabkan :
1. Perubahan fisik urin :
a. Warna : ok oksidasi/reduksi
bilirubin --→ biliverdin,
Hb --→ metHb
urobilinogen---→ urobilin
b. Kejernihan : keruh oleh karena proliferasi bakteri, presipitasi kristal, amorf
c. Bau : peningkatan bau oleh karena proliferasi bakteri (Pseudomonas) atau dekomposisi urea

2. Penurunan :
a. Bilirubin + --→ hidrolisis/oksidasi --→ bilirubin –
b. Urobilinogen --→ oksidasi --→ urobilin
c. Keton + --→ keton menurun
d. Lisis eritrosit, esterase meningkat
e. Glukosa + --→ glukosa menurun (glikolisis)

3. Pembentukan NH4 + CO2 --→ pH urin alkali :
a. Silinder rusak
b. Pengendapan ca fosfat, Mg fosfat




MAKROSKOPIS
1. Warna urin : kuning muda – kuning perhatikan perubahan warna urin oleh karena
obat-obatan
2. Busa : normal warna putih penyebab busa : protein, bilirubin
3. Kejernihan : normal urin jernih perhatikan adanya kontaminasi feses Kriteria :
jernih, agak berawan, berawan, keruh
4. Bau : aromatic odor (bukan hal yang dilaporkan rutin). Perhatikan adanya bau
dari makanan
5. Konsentrasi : 94% air + 6 % bahan terlarut bahan terlarut tergantung :
diet, aktivitas, kesehatan
6. BJ : 1000-1030
a. diukur dengan : urinometer, refraktometer, carik celup
b. Dapat digunakan untuk mengetahui kemampuan pemekatan ginjal
c. Urin sewaktu BJ > 1025 fx pemekatan baik
7. Volume : 600-1800 mL
a. Dipengaruhi diet, aktivitas, kesehatan
b. Volume > 500 mL pada malam hari ; nokturia
c. Poliuria : > 3000 mL/ hari
d. Oligouria : < 400 mL/hari


KIMIAWI URIN
1. BERAT JENIS
a. Prinsip : perubahan pKa --→ ion H+
b. Rendah palsu : glukosa, urea > 1 g/dL pH > 6,5
c. Tinggi palsu : protein 100-500 mg/dL asam laktat, keton
d. BJ < 1000 : cek ulang apakah urin BJ > 1040 : kontras radiologi, manitol (periksa BJ dengan osmometri)

2. pH :
a. Prinsip : methyl red brom thymol blue + urin --→ hijau – biru pH 5 – 8,5
b. Normal : 4,5 - 8,5 bila pH < 4,5 atau > 8,5 cari penyebab < 4,5 :
urin terdilusi > 8,5 : urin lama, obat
c. PH alkali ; batu fosfat, CaCO3 asam : batu urat, sistein, ca oksalat

3. DARAH SAMAR
a. Prinsip :



b. Mikroskopis : eritrosit 5 –15 eri / uL
c. Kimia (carik celup) : Hb, eritrosit, mioglobin
d. Positif palsu : peroksidase bakteri, hipoklorit
e. Negatif palsu : vitamin C, tetrasiklin, bj tinggi, captopril
f. Eritrosit lisis pada urin yang BJ rendah, urin alkali
g. Hasil perlu konfirmasi dengan sedimen, plasma pasien

4. ESTERASE LEUKOSIT
a. Prinsip :



b. Hasil : negatif tidak meniadakan adanya leukosit
c. Perlu urin segar
d. Mendeteksi hanya granulosit
e. Positif : peradangan saluran kemih
f. + palsu : warna urin oleh karena obat, bit, kontaminasi leukosit
g. - palsu : limfosit, glukosa > 3g/dL, protein > 500 mg/dL BJ tinggi,
detegen, sabun, gentamisin
h. Perlu konfirmasi mikroskopis

5. NITRIT
a. Prinsip :



b. Positif : bakteriuria > 105 / mL urin
c. Kuman : Escherichia, Enterobacter / Klebsiella, Proteus, Pseudomonas, Staphylococcus
d. Negatif : belum tentu tidak ada bakteriuria
•Urin harus dalam buli-buli 4 jam
•Bakteri tidak membentuk reduktase
•Tidak terdapat nitrat dalam urin
e. Hasil : -(negatif), + (positif)
f. Positif palsu : warna urin ok obat fenazopiridin, bit, urin lama
g. Negatif palsu : vitamin C > 25 mg/dL

6. PROTEIN
a. Prinsip



b. Normal : < 150 mg / 24 jam
c. - + ++ +++ ++++
<30 30 100 300 >1000
d. Positif palsu : mengandung senyawa NH4, urin alkali warna urin oleh karena obat
e. Negatif palsu : adanya protein selain albumin,perlu konfirmasi tes asam sulfosalisil

7. GLUKOSA
a. Prinsip :



b. Negatif palsu :
•vitamin C > 50 mg/dL
•tetrasiklin (antioksidan)
•Benda keton > 4 mmol /L
•BJ urin meningkat
•urin lama
c. Positif palsu :
•sisa detergen / peroksida
•bahan-bahan oksidatif
•dipyrone
•Levodopa
•glutathione
d.glukosa urin belum tentu berkorelasi dengan darah (hiperglikemia tanpa glukosuria)

8. KETON
a. Benda keton : aseton, as aseto asetat, beta OH butirat
b. Prinsip :



c. Positif palsu : levodopa, captopril, phtalein high pigmented urin
d. Negatif palsu : urin BJ meningkat, pH rendah, urin lama
e. Positif : kelaparan, hiperemesis gravidarum, demam, muntah, ketoasidosis ( konfirmasi klinis, glukosa darah

9. UROBILINOGEN
a. Prinsip :



b. Normal: positif < 1 EU /dL
c. Perlu urin segar
d. Positif palsu : p-amino salicylic acid, warna urin
e. Negatif palsu : formalin > 200 mg/dL, urin lama
f. Negatif : sumbatan saluran empedu
g. Ekskresi terbanyak : 14 – 16

10. BILIRUBIN
a. Prinsip :



b. Sensitivitas : 0,4 – 0,8 mg/dL bilirubin
c. Perlu konfirmasi dengan tes Harrison
d. Positif : penyakit jaringan hati
e. + palsu : piridium, indikan, klorpromasin
f. - palsu : vitamin C > 25 mg/dL, nitrit tinggi, urin lama

11. Asam Askorbat




MIKROSKOPIS
1. Eritrosit :
a. Diperiksa dengan pembesaran obyektif 40X
b. sulit membedakan asal penyakit
c. Adanya eritrosit dismorfik (glomerulus)
d. Adanya silinder eritrosit : tubulus/glomerulus
e. Dibedakan dengan jamur dengan as asetat 6 %
h. Korelasi dengan makroskopis dan kimiawi :
•Kimiawi +/sedimen - : lisis, false +
•Kimiawi - / sedimen + : Vit C, salah lihat (jamur, ca oksalat monohidrat
•Sedimen eritrosit +/ proteinuri - :
o darah berasal dari daerah sesudah ginjal / kontaminasi
o blood > 3 dapat mempengaruhi hasil proteinuria
o blood < 3 tidak mempengaruhi hasil proteinuria
i.Benda-benda yang mirip : yeast, kristal ca oksalat, droplet oil, udara, leukosit pada urin yang hipertonik ( pakai as asetat 2 % / toluidin biru)

2. Leukosit :
a. Diperiksa dengan obyektif 40X
b. Bisa bersamaan dengan bakteriuria maupun tidak
c. Infeksi bakteri : leukosit + bakteri
d. Infeksi trikomonas, jamur, chlamydia, mycoplasma virus, TBC : leukosituria tanpa bakteri
e. Korelasi sedimen dan kimiawi :
•Esterase +/ sedimen leukosit - : lisis, false +
•Esterase - / sedimen leukosit + : non granulosit
•sedimen leukosit + bisa disertai/tidak proteinuria

3. Epitel :
a. Diperiksa dengan LPK / obyektif 10 X
b. Lebih banyak pada wanita
c. Dibedakan macam-macam epitel :
•squamosa : uretra, vagina, perineal
•transisional : kaliks ginjal, ureter, bladder
•epitel tubulus : tubulus ginjal
d. Oval fat bodies : epitel tubulus yang mengalami degenerasi lemak

4. Silinder :
a. Dibaca dengan LPK
b. Syarat terbentuknya silinder : pH urin asam, proteinuria, aliran urin lambat
c. Adanya silinder menunjukkan kelainan berasal dari ginjal
d. Normal : silinder hialin 0-1 / LPK
e. Banyaknya silinder menunjukkan beratnya penyakit
f. Peningkatan silinder tetapi tidak patologis ; atlit maraton, terapi diuretik.
g. Korelasi dengan kimiawi/makroskopis urin :
•silinder + / proteinuria +
•proeinuria +/ silinder –

5. Kristal :
a. Urin asam : urat amorf, asam urat, monosodium urat, kalsium oksalat, bilirubin, sistin, cholesterol
b. Urin alkali : amorf fosfat, tripel fosfat, kalsium fosfat, amonium biurat


KESIMPULAN
1. Validasi pemeriksaan urinalisa memerlukan semua tahapan pemeriksaan dengan benar mulai praanalitik, analitik dan pasca analitik
2. Memerlukan pengetahuan mengenai linearitas, range pembacaan, ketelitian, ketepatan, sensitivitas, spesifisitas semua alat, reagensia yang diperlukan
3. Memerlukan pengetahuan mengenai pemeriksaan urinalisa itu sendiri, keterbatasan pemeriksaan, penyebab positif palsu, negatif palsu.

DAFTAR PUSTAKA
oleh Pusparini
Disajikan dalam Seminar Nasional
Patelki 26 Juni 2010

Senin, 17 Januari 2011

KELOID DAN PENATALAKSANAANNYA

Apakah keloid itu?
Keloid atau jaringan parut terjadi karena tidak seimbangnya produksi protein kolagen pada proses penyembuhan luka. Pertumbuhannya melebihi yang dibutuhkan untuk menutup luka. Keloid ini bisa tumbuh terus tak terbatas, kadang ada yang gatal atau nyeri. Keloid dapat dihasilkan dari berbagai jenis luka, termasuk luka garukan, injeksi, gigitan serangga, tatoo, dll. Setiap orang dapat mengalami keloid dan keloid itu juga bisa terjadi di berbagai tempat dalam tubuh. Namun biasanya, orang yang muda dan mereka yang berkulit lebih gelap lebih mudah kena keloid, dan keloid itu lebih sering dijumpai pada bagian tertentu tubuh, seperti : mata, dada, bahu, dan punggung. Seorang yang punya keloid lebih mudah mengalami hal serupa di masa datang, karenanya ia perlu berhati-hati.



Ada jenis lain dari keloid yang disebut Hypertrophic scars. Keloid yang ini biasanya berwarna kemerahan dan lebih tebal, yang kadang terasa gatal atau nyeri. Umumnya juga terjadi pada orang muda dan berkulit lebih gelap.

Apa beda keloid dengan jaringan parut biasa?
Setelah kulit terluka, proses penyembuhan akan meninggalkan jaringan parut. Jaringan parut ini selanjutnya akan membesar dan mengeras namun tetap berada diatas batas luka. Beberapa bulan kemudian, jaringan parut akan mengecil dan menghilang. Pengobatan dengan steroid terkadang akan mempercepat proses ini.

Sebaliknya keloid tumbuh beberapa waktu setelah luka sembuh dan membesar melebihi batas luka. Kemungkinan untuk membesar melebih batas luka inilah yang merupakan perbedaan utama keloid dengan jaringan parut biasa. Keloid biasanya muncul pada luka bekas operasi namun bisa juga tumbuh setelah kulit mengalami peradangan lokal. Hal hal lain yang sering menyebabkan keloid adalah luka bakar dan tindik atau tato.



Apa saja tanda dan gejala keloid?
Gejala dan tanda dari keloid adalah adanya benjolan kemerahan berbentuk kubah, keras, tidak teratur, berbatas jelas, menonjol, pigmentasi, ukurannya jauh lebih besar daripada lukanya sendiri, sifatnya melebar dan meninggi dengan terlihat adanya teleangiectasis. Pada tahap awal benjolan terasa kenyal, gatal, dan nyeri bila disentuh tetapi lama-kelamaan benjolan mengeras dan tidak terasa apa-apa. Perkembangan keloid biasanya cepat, kira-kira dalam jangka waktu bulanan.

Apa sih yang menyebabkan keloid?
Pada suatu luka, proses katabolisme dan anabolisme mencapai keseimbangan kira-kira 6-8 minggu setelah operasi. Pada keadaan normal, luka yang terjadi pada kulit akan membuat sel-sel kulit dan jaringan penghubung (fibroblast) mulai menggandakan diri untuk memperbaiki kerusakan. Pada kasus keloid, terjadi ketidakseimbangan antara pembentukan dan penghancuran (degradasi) kolagen. Meskipun luka sudah tertutup, pertumbuhan yang berlebih terus terjadi sehingga mengakibatkan penumpukan fibroblast dan kemudian penonjolan keluar permukaan kulit yang akhirnya membentuk benjolan di jaringan luka.

Beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya keloid antara lain adalah:
1. Genetik dan ras
Keloid berhubungan dengan gen HLA-B14, HLA-B21, HLA-BW16, HLA-BW35, HLA-DR5, HLA-DQW3, dan golongan darah A. Keloid lebih banyak ditemukan pada orang kulit hitam dibandingkan orang kulit putih di barat. Keturunan Afrika lebih banyak menderita keloid dibandingkan orang kulit putih. Begitu juga dengan Malaysia. Kebanyakan masyarakat India memiliki kulit yang mudah terkena keloid, kedua adalah bangsa Melayu, dan ketiga adalah bangsa Cina.
2. Umur
Keloid umumnya muncul pada anak-anak dan dewasa muda (10-30 tahun). Pria dan wanita tidak memiliki perbedaan dalam memiliki keloid.
3. Jenis dan lokasi trauma
Keloid lebih sering terjadi pada peradangan yang lama sembuh dan pada daerah dengan regangan kulit yang tinggi, misalnya: dada, bahu, leher, kepala, dan tungkai.
4. Vaksinasi
Biasanya vaksinasi BCG akan menimbulkan bekas.

Siapa saja yang mempunyai kecendrungan menderita keloid?
Keloid jarang terjadi pada anak anak dan orang tua. Keloid mudah terjadi pada orang yang mempunyai kulit gelap tetapi tidak dipengaruhi oleh jenis kelamin. Pada beberapa kasus, keloid mempunyai kecendrungan diturunkan dari orang tua ke anaknya alias bakat keloid.

Pada bagian tubuh yang mana keloid biasanya tumbuh?
Keloid dapat tumbuh dimana saja, tapi yang paling sering adalah di bagian dada, punggung, bahu dan daun telinga. Jarang sekali keloid tumbuh di bagian wajah kecuali pada bagian bawah mulut.

Apakah keloid dapat dicegah?
Seseorang yang mempunyai bakat keloid atau pernah menderita keloid sebaiknya menghindari luka baik yang disengaja maupun tidak. Jauhi keloid semampunya.

Bagaimana pengobatan keloid?
Beberapa tindakan pengobatan keloid yang sering dilakukan oleh dokter antara lain :
1.Injeksi dengan kortison. Cara ini lumayan aman dan tidak menyakitkan. Injeksi biasanya diberikan sebulan sekali sampai manfaat maksimal diperoleh. Injeksi steroid akan meratakan keloid dengan cara memaksimalkan fungsi pembuluh darah pada daerah keloid.
2.Operasi. Tindakan ini sangat beresiko karena irisan pisau dapat menyebabkan tumbuhnya keloid baru. Beberapa ahli bedah biasanya mengkombinasi pengobatan injeksi kortison dengan pembedahan untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
3.Laser. Pengobatan dengan laser terbukti efektif untuk meratakan keloid dan memudarkan warnanya. Sayangnya terapi yang cukup aman dan tidak menyakitkan ini masih jarang digunakan.
4.Salep silikon. Penggunaan salep silikon untuk menutup keloid masih menimbulkan hasil yang beragam. Beberapa ada yang berhasil, namun ada pula yang gagal.
5.Pembekuan. Pembekuan keloid dengan menggunakan nitrogen cair terkadang mampu meratakannya namun efek sampingnya bisa menyebabkan daerah keloid menjadi lebih gelap.
6.Bedah beku (Cryosurgery)
Menggunakan nitrogen cair. Umumnya teknik ini lebih dianjurkan karena kurang menyebabkan nyeri. Tetapi teknik ini hanya bisa diterapkan pada keloid dalam ukuran kecil.
7.Bedah skapel
Merupakan operasi ringan pengambilan keloid dengan menggunakan pisau dan benang khusus. Prognosis pada keloid yang hanya diterapi dengan bedah skapel saja biasanya dapat kambuh kembali (>50%). Biasanya teknik ini akan dikombinasi dengan teknik lain
8.Kompresi
Pemakaian plester yang mengandung hydroactive polyurethane efektif menyamarkan keloid. Terapi ini hanya dilakukan selama 12 jam sehari secara berturut-turut selama 8 minggu.

Bagaimana cara pemberiannya ?
Obat ini diinjeksikan dengan alat suntik yang sesuai langsung ke dalam keloid, dan sangat sedikit yang diabsorbsi ke dalam darah. Injeksi steroid ini mungkin terasa sakit, untuk itu bisa dikurangi sakitnya dengan menempelkan es batu 10 menit sebelum injeksi dilakukan. Dosis yang direkomendasikan adalah berkisar 10-40 mg/ml.



Sampai kapan pengobatan diperlukan?
Injeksi dapat dilakukan berulang dengan interval 4-6 minggu sampai 6-10 bulan. Tentunya dokter akan menentukan dari hasil pengobatannya sampai kapan pengobatan harus dilakukan.

Untuk keloid yang besar, injeksi dapat dilakukan berulangkali (ada yang sampai belasan kali) hingga rata. Itupun masih ada kemungkinan pertumbuhan pada jaringan kecil yang sebelumnya tidak terinjeksi.

Untuk keloid kecil pada umumnya bisa rata setelah injeksi kortikosteroid 3-5 kali.
Injeksi terbaik adalah dengan jarum (needle) no.27G menyusur permukaan keloid. Pastikan keloid berwarna putih agak menggelembung karena masuknya obat. Sekali lagi menyusuri permukaan, bukan injeksi dalam menusuk keloid. Injeksi menusuk ke dalam keloid seringkali menuai kegagalan. Mengapa ? Mungkin terkait dengan jaringan keloid yang secara histopatologis menunjukkan pola seluler.

Injeksi kortikosteroid tidak bisa diberikan pada keloid yang luas, miaslnya karena luka bakar. Pada kasus demikian dapat dipertimbangkan pengobatan cara lain.
Perlu diketahui, bekas keloid tidak lantas hilang, meski sudah dapat diratakan.
Pada kasus yang melibatkan wajah (keloid di wajah), seyogyanya berkonsultasi kepada ahli kulit atau ahli bedah plastik agar didapatkan hasil optimal.

Apakah ada efek samping?
Efek sampingnya relatif kecil, walaupun komplikasi mungkin terjadi pada 1-5 kasus pada sekitar lokasi injeksi, meliputi : penipisan kulit, hipopigmentasi (kulit jadi memutih), dan timbul bercak merah pada kulit (telangiectasia). Jika terjadi gejala-gejala di atas, segera kontak saja dokternya untuk diberi pengatasan selanjutnya.
Namun demikian, perlu diwaspadai juga adanya efek samping sistemik yang mungkin bisa terjadi, jika obatnya terserap masuk ke dalam darah. Beberapa efek sistemik yang dapat terjadi akibat penggunaan steroid antara lain: moon face (wajah membulat seperti bulan), kadar gula meningkat, hipertensi, osteoporosis, dll. Tapi ini umumnya hanya terjadi jika steroid digunakan dalam jangka waktu lama dengan dosis cukup besar dan digunakan secara sistemik (artinya masuk ke pembuluh darah dan beredar ke seluruh tubuh). Jika hanya digunakan secara local, seperti pada keloid atau pada obat hirup seperti pada obat asma, efek samping ini dapat diminimalkan.

semoga bermanfaat

Daftar pustaka
Eko Indra P.,dr., http://senseheal.blogspot.com/2009/08/keloid.html
http://id.wikipedia.org
http://cakmoki86.wordpress.com
http://www.tanyadokteranda.com
http://emedicine.medscape.com/article/1057599-treatment
terapi untuk mengatasi keloid , http://zulliesikawati.wordpress.com/tag/keloid/

Senin, 03 Januari 2011

TAHUKAH ANDAN BENTUK FESES (KOTORAN) YG SEHAT ITU???

Tidak semua orang bisa buang air besar setiap hari. Tidak benar bahwa setiap orang harus buang air besar setiap hari secara teratur.Rentang normal buang air besar adalah antara 3 kali dalam sehari sampai 3 kali dalam satu minggu. Orang dianggap menderita konstipasi (susah buang air besar karena kebiasaan yang salah seperti tidak nyaman dengan suasana closet) atau obstipasi (karena feses terlalu keras karena kurang diet yang mengandung serat) terjadi bila buang air besarnya mulai kurang sering ketimbang biasanya.

Seringkali kita cuek tidak pernah memperhatikan feses (kotoran) saat kita buang air besar kan. Mohon maaf mungkin terkesan jorok. Tetapi ini cara yang paling mudah untuk mengetahui apakah kita mengalami gangguan pencernaan atau tidak.

Alat bantu ini menilai seseorang mengalami konstipasi atau normal adalah dengan melihat bentuk feses (tinja). Sebagaimana yang terlihat dalam gambar berikut, dapat dilihat bentuk fesesnya termasuk tipe yang mana. Bila bentuknya termasuk tipe 1 atau 2 maka dapat dikatakan seseorang mengalami konstipasi. Bentuk feses yang sama dengan tipe 3 atau 4 adalah bentuk feses yang normal. Tetapi bila bentuk fesesnya termasuk tipe 5 sampai 7 termasuk dalam kategori diare.



Nah yang masuk dalam tipe 3 dan 4 seringkali bentuknya adalah seperti ini mohon maaf kalau gambarnya jorok.



Materi ini saya ambil dari buku karangan dosen saya..
semoga bermanfaat..

http://menjadidokterpribadi.blogspot.com/2010/07/tahukah-anda-bagaimana-bentuk-feses.html

Rabu, 15 Desember 2010

GELAR KEDOKTERAN

Gelar Kedokteran Sarjana 2
* Sp.A - spesialis anak
* Sp.An - spesialis anastesi
* Sp.And - spesialis andrologi
* Sp.B - spesialis bedah umum
* Sp.B KBD - spesialis bedah (Konsultan Digestif/Pencernaan)
* Sp.B.Onk - spesialis bedah onkologi
* Sp.BA - spesialis bedah anak
* Sp.BO - spesialis bedah orthopedi
* Sp.BM - spesialis bedah mulut (dokter gigi)
* Sp.BP - spesialis bedah plastik
* Sp.BS - spesialis bedah syaraf
* Sp.BU - spesialis bedah urologi
* Sp.F - spesialis kedokteran forensik
* Sp.G - spesialis gizi
* Sp.GK - spesialis gizi klinik
* Sp.JP - spesialis jantung dan pembuluh darah
* Sp.KG - spesialis konservasi gigi (termasuk penambalan dan perawatan urat saraf gigi)(dokter gigi)
* Sp.KGA- spesialis kedokteran gigi anak (dokter gigi)
* Sp.KJ - spesialis kedokteran jiwa atau Psikiater
* Sp.KK - spesialis penyakit kulit dan kelamin (dermatologi)
* Sp.KN - spesialis kedokteran nuklir
* Sp.KO - spesialis kedokteran olahraga
* Sp.KP - spesialis kedokteran penerbangan
* Sp.M - spesialis mata
* Sp.MK - spesialis mikrobiologi klinik
* Sp.Ort - spesialis orthodonti (meratakan gigi)(dokter gigi)
* Sp.OG - spesialis obstetri ginekologi (kebidanan dan kandungan)
* Sp.Ok - spesialis kedokteran okupasi (kerja)
* Sp.OT - spesialis bedah orthopaedi dan traumatologi
* Sp.P - spesialis paru (pulmonologi)
* Sp.Perio - spesialis periodonsia (jaringan gusi dan penyangga gigi)(dokter gigi)
* Sp.PA - spesialis patologi anatomi
* Sp.PD - spesialis penyakit dalam
* Sp.PK - spesialis patologi klinik
* Sp.R - spesialis radiologi
* Sp.RM - spesialis rehabilitasi medik
* Sp.S - spesialis saraf (neurologi)
* Sp.THT-KL - spesialis Telinga Hidung Tenggorok-Bedah Kepala Leher
* Sp.U - Spesialis urologi



Gelar yang bisa ditambahkan:

* K diakhir gelar spesialisasi berarti Konsultan/Spesialis 2/Sub Spesialis
* KAI - “Konsulen Alergi dan Imunologi” (biasanya dimiliki oleh spesialis penyakit dalam)
* KGEH - “Konsulen Gastro Entero Hepatologi” (biasanya dimiliki oleh spesialis penyakit dalam)
* KHOM - “Konsulen Hematologi Onkologi Medik” (biasanya dimiliki oleh spesialis penyakit dalam)
* KKV - khusus kardiovaskuler, misalnya Sp.BTKV (spesialis bedah thorax dan kardiovaskuler)
* KFER - “Konsulen Fertilitilty Endokrinologi Reproduksi” (biasanya dimiliki oleh spesialis kebidanan)
* KFM - “Konsulen Feto Maternal” (dimiliki oleh spesialis kebidanan-kandungan)
* Gelar yang bisa ditambahkan pada spesialis jantung dan spesialis bedah:
o FACC - “Fellow of the American College of Cardiologists”
o FACP - “Fellow of the American College of Physicians”
o FACS - “Fellow of the American College of Surgeons”, menandakan anggota dari “American College of Surgeons”
o FESC - “Fellow of the European Society of Cardiology”
o FICS - “Fellow Of the International College Of Surgious”
o FIHA - “Fellows Indonesian Heart Association”



* Tambahan gelar lainnya:

o DPM - “Doctor of Podiatric Medicine”
o FAAEM - “Fellow of the American Academy of Emergency Medicine”
o FAAFP - “Fellow of the American Academy of Family Physicians”
o FACE - “Fellow of the American College of Endocrinology”
o FACEP - “Fellow of the American College of Emergency Physicians”
o FACFAS - “Fellow of the American College of Foot and Ankle Surgeons”
o FACOG - “Fellow of the American College of Obstetrics and Gynecologists”
o FCCP - “Fellow of the American College of Chest Physicians”


Gelar Magister (S3)

* M.Kes - Magister Kesehatan
* M.Kesja - Magister Kesehatan Kerja
* MARS - Magister Administrasi Rumah Sakit
* MKK - Magister Kedokteran Kerja
* MKK - Magister Kedokteran Klinik

Sabtu, 11 Desember 2010

PERUBAHAN ANATOMI DAN FISIOLOGI IBU HAMIL

TERJADINYA KEHAMILAN
Peristiwa prinsip pada terjadinya kehamilan :
1. Pembuahan / fertilisasi : bertemunya sel telur / ovum wanita dengan sel benih / spermatozoa pria.
2. Pembelahan sel (zigot).hasil pembuahan tersebut.
3. Nidasi / implantasi zigot tersebut pada dinding saluran reproduksi (pada keadaan normal : implantasi pada lapisan endometrium dinding kavum uteri).
4. Pertumbuhan dan perkembangan zigot – embrio – janin menjadi bakal individu baru.
Kehamilan dipengaruhi berbagai hormon : estrogen, progesteron, human chorionic gonadotropin, human somatomammotropin, prolaktin dsb.

Human Chorionic Gonadotropin (hCG) adalah hormon aktif khusus yang berperan selama awal masa kehamilan, berfluktuasi kadarnya selama kehamilan.

Terjadi perubahan juga pada anatomi dan fisiologi organ-organ sistem reproduksi DAN organ-organ sistem tubuh lainnya, yang dipengaruhi terutama oleh perubahan keseimbangan hormonal tersebut.


PERUBAHAN PADA ORGAN-ORGAN SISTEM REPRODUKSI

UTERUS
Tumbuh membesar primer, maupun sekunder akibat pertumbuhan isi konsepsi intrauterin. Estrogen menyebabkan hiperplasi jaringan, progesteron berperan untuk elastisitas / kelenturan uterus.
Taksiran kasar perbesaran uterus pada perabaan tinggi fundus :
- tidak hamil / normal : sebesar telur ayam (+ 30 g)
- kehamilan 8 minggu : telur bebek
- kehamilan 12 minggu : telur angsa
- kehamilan 16 minggu : pertengahan simfisis-pusat
- kehamilan 20 minggu : pinggir bawah pusat
- kehamilan 24 minggu : pinggir atas pusat
- kehamilan 28 minggu : sepertiga pusat-xyphoid
- kehamilan 32 minggu : pertengahan pusat-xyphoid
- 36-42 minggu : 3 sampai 1 jari bawah xyphoid

Iksmus uteri, bagian dari serviks, batas anatomik menjadi sulit ditentukan, pada kehamilan trimester I memanjang dan lebih kuat. Pada kehamilan 16 minggu menjadi satu bagian dengan korpus, dan pada kehamilan akhir di atas 32 minggu menjadi segmen bawah uterus. Vaskularisasi sedikit, lapis muskular tipis, mudah ruptur, kontraksi minimal -> berbahaya jika lemah, dapat ruptur, mengancam nyawa janin dan nyawa ibu.
Serviks uteri mengalami hipervaskularisasi akibat stimulasi estrogen dan perlunakan akibat progesteron (-> tanda Hegar), warna menjadi livide / kebiruan.Sekresi lendir serviks meningkat pada kehamilan memberikan gejala keputihan.

VAGINA / VULVA
Terjadi hipervaskularisasi akibat pengaruh estrogen dan progesteron, warna merah kebiruan (tanda Chadwick).

OVARIUM
Sejak kehamilan 16 minggu, fungsi diambil alih oleh plasenta, terutama fungsi produksi progesteron dan estrogen. Selama kehamilan ovarium tenang/beristirahat. Tidak terjadi pembentukan dan pematangan folikel baru, tidak terjadi ovulasi, tidak terjadi siklus hormonal menstruasi.

PAYUDARA
Akibat pengaruh estrogen terjadi hiperplasia sistem duktus dan jaringan interstisial payudara. Hormon laktogenik plasenta (diantaranya somatomammotropin) menyebabkan hipertrofi dan pertambahan sel-sel asinus payudara, serta meningkatkan produksi zat-zat kasein, laktoalbumin, laktoglobulin, sel-sel lemak, kolostrum. Mammae membesar dan tegang, terjadi hiperpigmentasi kulit serta hipertrofi kelenjar Montgomery, terutama daerah areola dan papilla akibat pengaruh melanofor. Puting susu membesar dan menonjol. (beberapa kepustakaan tidak memasukkan payudara dalam sistem reproduksi wanita yang dipelajari dalam ginekologi)




PENINGKATAN BERAT BADAN SELAMA HAMIL
Normal berat badan meningkat sekitar 6-16 kg, terutama dari pertumbuhan isi konsepsi dan volume berbagai organ / cairan intrauterin.

Berat janin + 2.5-3.5 kg, berat plasenta + 0.5 kg, cairan amnion + 1.0 kg, berat uterus + 1.0 kg, penambahan volume sirkulasi maternal + 1.5 kg, pertumbuhan mammae + 1 kg, penumpukan cairan interstisial di pelvis dan ekstremitas + 1.0-1.5 kg.

PERUBAHAN PADA ORGAN-ORGAN SISTEM TUBUH LAINNYA
SISTEM RESPIRASI
Kebutuhan oksigen meningkat sampai 20%, selain itu diafragma juga terdorong ke kranial -> terjadi hiperventilasi dangkal (20-24x/menit) akibat kompliansi dada (chest compliance) menurun. Volume tidal meningkat. Volume residu paru (functional residual capacity) menurun. Kapasitas vital menurun.

SISTEM GASTROINTESTINAL
Estrogen dan hCG meningkat dengan efek samping mual dan muntah-muntah, selain itu terjadi juga perubahan peristaltik dengan gejala sering kembung, konstipasi, lebih sering lapar / perasaan ingin makan terus (mengidam), juga akibat peningkatan asam lambung. Pada keadaan patologik tertentu dapat terjadi muntah-muntah banyak sampai lebih dari 10 kali per hari (hiperemesis gravidarum).

SISTEM KARDIOVASKULER
Perubahan fisiologi pada kehamilan normal, yang terutama adalah perubahan HEMODINAMIK maternal, meliputi :
- retensi cairan, bertambahnya beban volume dan curah jantung
- anemia relatif
- akibat pengaruh hormon, tahanan perifer vaskular menurun
- tekanan darah arterial menurun
- curah jantung bertambah 30-50%, maksimal akhir trimester I, menetap sampai akhir kehamilan
- volume darah maternal keseluruhan bertambah sampai 50%
- volume plasma bertambah lebih cepat pada awal kehamilan,
kemudian bertambah secara perlahan sampai akhir
kehamilan

Pada trimester pertama, terjadi :
- penambahan curah jantung, volume plasma dan volume cairan ekstraselular, disertai peningkatan aliran plasma ginjal dan laju filtrasi glomerulus
- penambahan / retensi air dan natrium yang dapat ditukar di dalam tubuh, peningkatan TBW / total body water
- akibatnya terjadi aktifasi sistem renin-angiotensin dan penurunan ambang osmotik untuk pelepasan mediator vasopresin dan stimulasi dahaga.
- akibatnya pula terjadi penurunan konsentrasi natrium dalam plasma dan penurunan osmolalitas plasma, sehingga terjadi edema pada 80% wanita yang hamil.

Terjadi peningkatan volume plasma sampai 25-45%, dengan jumlah eritrosit meningkat hanya sedikit (kadar hemoglobin menurun akibat anemia relatif). Cardiac output meningkat sampai 20-40%. Resistensi perifer juga menurun, sering tampak sebagai varisces tungkai. Leukosit meningkat sampai 15.000/mm3, akibat reaksi antigen-antiibodi fisiologik yang terjadi pada kehamilan. Infeksi dicurigai bila leukosit melebihi 15.000/mm3. Trombosit meningkat sampai 300.000-600.000/mm3, tromboplastin penting untuk hemostasis yang baik pada kehamilan dan persalinan. Fibrinogen juga meningkat 350-750 mg/dl (normal 250-350 mg/dl). Laju endap darah meningkat. Protein total meningkat, namun rasio albumin-globulin menururn karena terjadi penurunan albumin alfa-1, alfa-2 dan beta diikuti peningkatan globulin alfa-1, alfa-2 dan beta. Faktor-faktor pembekuan meningkat.

METABOLISME
Basal metabolic rate meningkat sampai 15%, terjadi juga hipertrofi tiroid. Kebutuhan karbohidrat meningkat sampai 2300 kal/hari (hamil) dan 2800 kal/hari (menyusui). Kebutuhan protein 1 g/kgbb/hari untuk menunjang pertumbuhan janin. Kadar kolesterol plasma meningkat sampai 300 g/100ml. Kebutuhan kalsium, fosfor, magnesium, cuprum meningkat. Ferrum dibutuhkan sampai kadar 800 mg, untuk pembentukan hemoglobin tambahan.

Khusus untuk metabolisme karbohidrat, pada kehamilan normal, terjadi kadar glukosa plasma ibu yang lebih rendah secara bermakna karena :
- ambilan glukosa sirkulasi plasenta meningkat,
- produksi glukosa dari hati menurun
- produksi alanin (salah satu prekursor glukoneogenesis) menurun
- aktifitas ekskresi ginjal meningkat
- efek hormon-hormon gestasional (human placental lactogen, hormon2 plasenta lainnya, hormon2 ovarium, hipofisis, pankreas, adrenal, growth factors, dsb).
Selain itu terjadi juga perubahan metabolisme lemak dan asam amino. Terjadi juga peningkatan aktifitas enzim-enzim metabolisme pada umumnya.

TRAKTUS URINARIUS
Ureter membesar, tonus otot-otot saluran kemih menururn akibat pengaruh estrogen dan progesteron. Kencing lebih sering (poliuria), laju filtrasi meningkat sampai 60%-150%. Dinding saluran kemih dapat tertekan oleh perbesaran uterus, menyebabkan hidroureter dan mungkin hidronefrosis sementara.Kadar kreatinin, urea dan asam urat dalam darah mungkin menurun namun hal ini dianggap normal.

KULIT
Peningkatan aktifitas melanophore stimulating hormon menyebabkan perubahan berupa hiperpigmentasi pada wajah (kloasma gravidarum), payudara, linea alba (-> linea grisea), striae lividae pada perut, dsb.

PERUBAHAN PSIKIS
Sikap / penerimaan ibu terhadap keadaan hamilnya, sangat mempengaruhi juga kesehatan / keadaan umum ibu serta keadaan janin dalam kehamilannya.

Umumnya kehamilan yang diinginkan akan disambut dengan sikap gembira, diiringi dengan pola makan, perawatan tubuh dan upaya memeriksakan diri secara teratur dengan baik. Kadang timbul gejala yang lazim disebut “ngidam”, yaitu keinginan terhadap hal-hal tertentu yang tidak seperti biasanya (misalnya jenis makanan tertentu, tapi mungkin juga hal-hal lain)

Tetapi kehamilan yang tidak diinginkan, kemungkinan akan disambut dengan sikap yang tidak mendukung, napsu makan menurun, tidak mau memeriksakan diri secara teratur, bahkan kadang juga ibu sampai melakukan usaha-usaha untuk menggugurkan kandungannya.

DIAGNOSTIK KEHAMILAN
Berdasarkan perubahan-perubahan anatomik dan fisiologik, dapat dikumpulkan hal-hal yang mungkin bermakna pada pemeriksaan fisis maupun penunjang, untuk menuju pada diagnosis kehamilan.

Gejala dan tanda yang dapat mengarahkan diagnosis adanya suatu kehamilan :
1. amenorea (sebenarnya bermakna jika 3 bulan atau lebih)
2. pembesaran uterus (tampak disertai pembesaran perut, atau pada kehamilan muda diperiksa dengan palpasi)
3. adanya kontraksi uterus pada palpasi (Braxton-Hicks)
4. teraba/terasa gerakan janin pada palpasi atau tampak pada imaging. Ballotement (+). Jika (-) curiga mola hidatidosa.
5. terdengar jantung janin (dengan alat Laennec/ Doppler) atau visual tampak jantung berdenyut pada imaging (fetal ultrasound echoscopy).
6. teraba bagian tubuh janin pada palpasi (Leopold) atau tampak pada imaging (ultrasonografi)
7. perubahan serviks uterus (Chadwick / Hegar sign)
8. kurva suhu badan meningkat
9. tes urine B-hCG (Pack’s test / GalliMainini) positif. Hati-hati karena positif palsu dapat juga terjadi misal karena urine kotor, alat kadaluwarsa atau cara pemeriksaan yang salah.
10. Titer B-hCG meningkat pada kehamilan sekitar 90 hari, kemudian menurun seperti awal kehamilan, bahkan dapat sampai tidak terdeteksi.
11. perasaan mual dan muntah berulang, morning sickness.
12. perubahan payudara
13. poliuria


daftar pustaka
Perubahan Anatomi dan Fisiologi Wanita Hamil
Kuliah Obstetri Ginekologi
Dr. H. Junizaf / Dr. H.M. Soepardiman
http://harnawatiaj.wordpress.com

PERUBAHAN TUBUH IBU HAMIL TIAP TRIMESTER


Beberapa perubahan pada tubuh ibu hamil di trimester pertama ( 0 – 12 minggu) kehamilan :


PEMBESARAN PAYUDARA
Payudara akan membesar dan kencang, ini karena pada awal pembuahan terjadi peningkatan hormone kehamilan yang menimbulkan pelebaran pembuluh darah dan memberi nutrisi pada jaringan payudara. Sebaiknya persiapkan bra baru yang sesuai dengan ukuran baru untuk memberi kenyamanan dan dapat menyokong payudara ibu.

Dalam 3 bulan pertama ini, ibu akan melihat juga daerah sekitar puting dan putting susu akan bewarna lebih gelap, dan karena terjadi peningkatan persediaan darah keseluruh tubuh maka daerah sekitar payudara akan tampak bayangan pembuluh-pembuluh vena dibawah kulit payudara ibu.

SERING BUANG AIR KECIL
ibu akan merasa lebih sering ingin buang air kecil, ini karena adanya pertumbuhan rahim yang menekan kandung kencing dan perubahan hormonal. Ingat jangan mengurangi pemasukan cairan / minum. untuk mengatasi problem ini karena ibu butuh cairan lebih pada saat hamil ini.

KONSTIPASI
ibu mungkin akan merasa kesulitan untuk buang air besar, hal ini karena peningkatan hormone progesterone yang menyebabkan relaksasi otot sehingga usus kurang efisien, juga Tablet Zat Besi (iron) yang diberikan oleh dokter biasanya memyebabkan masalah konstipasi ini selain itu zat besi tablet akan menyebabkan warna feses menjadi kehitaman, jangan kuatir. Atasilah dengan banyak minum air, makanan yang berserat tinggi (sayuran dan buahan) serta olahraga.

MORNING SICKNESS---MUAL MUNTAH
Laporan menunjukkan bahwa separuh dari wanita hamil mengalami mual dan mulai pada bulan ke dua. Mual terhadap makanan tertentu, bahkan hanya karena mencium bau makanan tertentu saja. Hal ini karena adanya peningkatan hormonal. Atasilah dengan makan dalam jumlah sedikit tapi sering, jangan makan dalam jumlah atau porsi besar hanya membuat anda mual. ibu tak perlu kuatir kalau bayi anda tak cukup nutrisi. Di awal kehamilan ini kebanyakan wanita hamil hanya sedikit saja meningkat berat badannya dan ini tidak mempengaruhi perkembangan bayi anda.

Hubungi dokter bila mual-muntah menjadi sangat hebat, sehingga ibu tidak dapat makan atau minum apapun juga dan dapat menimbulkan kekurangan cairan/dehidrasi. (Hiperemesis gravidarum).

MERASA LELAH
ibu akan merasa lelah, hal ini karena tubuh bekerja secara aktif untuk menyesuaikan secara fisik dan emosional untuk kehamilan ini. Juga peningkatan hormonal dapat mempengaruhi pola tidur. Carilah waktu untuk beristirahat sedapat mungkin.

SAKIT KEPALA
ibu mungkin akan merasa sakit kepala yang lebih sering daripada biasa, hal ini mungkin karena rasa mual, kelelahan, lapar, tekanan darah rendah, dan dapat juga karena perasaan tegang atau bahkan depresi. Atasilah dengan beristirahat, dan makanan dengan makan sedikit tapi sering biasanya dapat menolong, relaks.

PUSING
Merasa pusing sering pada awal kehamilan hal ini karena adanya peningkatan tuntutan darah ke tubuh sehingga sewaktu ibu berubah posisi dari tidur atau duduk ke posisi berdiri secara tiba-tiba, system sirkulasi darah kesulitan untuk beradaptasi. Bila rasa pusing tetap timbul ketika ibu sedang duduk, ini biasanya karena menurunnya level gula darah ibu. Makanlah sedikit- sedikit tapi sering. Bila ibu sering merasa seperti ingin pingsan periksalah ke dokter kemungkinan ibu anemia.

KRAM PERUT
Pada trimester awal ini, ibu mungkin mengalami kram perut atau kram seperti menstruasi atau rasa sakit seperti ditusuk yang timbul sebentar dan tidak menetap. Hal ini sering terjadi dan kemungkinan karena adanya pertumbuhan dan pembesaran dari rahim dimana otot dan ligament merenggang untuk menyokong rahim.

Yang harus diingat apabila kram perut yang timbul disertai perdarahan vagina, hubungi dokter segera, karena kedua tanda ini berhubungan dengan keguguran.

MELUDAH
Jangan merasa malu bila ibu merasa air ludah anda menjadi agak berlebih, hal ini biasa terjadi pada kehamilan biasanya pada ibu hamil yang mengalami morning sickness. Ini biasanya timbul pada trimester pertama tapi jarang terjadi. Atasi dengan sikat gigi atau kocok mulut atau isap permen yang mengandung mint.
Mint dipercaya dapat mngurangi air ludah.

EMOSIONAL
Pada trimester awal kehamilan ini juga terjadi mempengaruhi emosional menjadi tak stabil, hal ini karena adanya perubahan hormon dan juga rasa tanggung jawab baru sebagai seorang calon ibu.

PENINGKATAN BERAT BADAN
Pada akhir trimester pertama ini anda akan kesulitan untuk memasang kancing rok/celana panjang ibu. Hal ini karena rahim berkembang dan memerlukan ruang dan ini semua karena pengaruh dari hormone estrogen yang menyebabkan pembesaran rahim dan hormone progesterone yang menyebabkan tubuh menahan air.


Beberapa perubahan yang terjadi pada kehamilan trimester kedua (13-28 minggu):

PERUT SEMAKIN MEMBESAR
Setelah 12 minggu, rahim membesar dan melewati rongga panggul. Pembesaran rahim akan bertumbuh sekitar 1 cm setiap minggu. Pada kehamilan 20 minggu bagian teratas rahim sejajar dengan pusar (umbilicus). Setiap individu akan berbeda-beda tapi kebanyakan wanita akan mulai tampak pembesaran perutnya pada kehamilan 16 minggu.

SENDAWA DAN BUANG ANGIN
Pada trimester ini ibu akan bersendawa atau ingin buang angin.Hal ini karena usus merengang dan akan merasa kembung. Atasi dengan jangan makan dalam jumlah besar akan membuat kembung dan tak nyaman, dan hindari makanan yang menyebabkan banyak gas seperti jagung, permen, bawang merah.

PELUPA
Pada beberapa ibu hamil akan menjadi sedikit pelupa selam kehamilannya, Ada beberapa teori tentang hal ini karena tubuh ibu terus bekerja berlebihan untuk perkembangan bayinya sehingga menimbulkan blok pikiran.

RASA NYERI DI ULU HATI
Rasa panas atau terbakar didada bagian bawah atau perut bagian atas tapi tidak ada hubunganya dengan jantung. Hal ini karena asam lambung naik ke kerongkongan. Perasaan ini timbul pada wanita hamil pada trimester kedua ini, hal ini karena hormone progesterone meningkat yang menyebabkan relaksasi dari otot saluran cerna dan juga karena rahim yang semakin membesar yang mendorong bagian atas perut, sehingga mendorong asam lambung naik ke kerongkongan.

Nilai positif dari relaksasi otot saluaran cerna adalah gerakan makanan menjadi lebih lambat sehingga nutrisi terserap lebih banyak.

Atasi dengan jangan makan dalam jumlah besar terutama sebelum mau tidur. Jauhi makanan yang pedas, berminyak dan berlemak. Waktu tidur malam tinggikan posisi kepala sehingga asam lambung tak dapat naik ke esophagus.

PERTUMBUHAN RAMBUT DAN KUKU
Perubahan hormonal menyebabkan kuku akan tumbuh lebih kuat dan tumbuh rambut lebih banyak dan kadang tumbuh ditempat yang tidak diinginkan seperti diwajah atau perut. Tapi tak perlu kuatir rambut yang tak semestinya ini akan hilang setelah bayi lahir

SAKIT DI PERUT BAGIAN BAWAH
Pada kehamilan 18-24 minggu ibu akan merasakan nyeri diperut bagian bawah yang seperti ditusuk atau seperti tertarik disatu atau dua sisi, hal ini karena perenggangan ligamentum dan otor unutk menahan rahim yang semakin membesar. Nyeri hanya sebentar dan tak menetap. Atasi dengan duduk atau berbaring dengan posisi yang nyaman.

PUSING
Pusing menjadi keluhan yang sering selama kehamilan trimester kedua ini hal ini dapat terjadi ketika pembesaran dari rahim anda menekan pembuluh darah besar sehingga menyebabkan tekanan darah menurun. Atasi denga melakukan perpindahan posisi pelahan lahan atau bertahap untuk menghindari perubahan tekanan darah yang mendadak.

MENDENGKUR
Peningkatan aliran darah selama kehamilan akan menyebabkan sesak dan pembengkakan membrane mukosa yang menimbulkan mendengkur saat tidur.

HIDUNG DAN GUSI BERDARAH
Hal ini juga karena peningkatan aliran darah selama masa kehamilan. Kadang juga mengalami sumbatan pada hidung hal ini karena perubahan hormonal.

PERUBAHAN KULIT
Garis kecoklatan mulai dari puser (umbilicus) ke tulang pubis disebut linea nigra.
Kecoklatan pada wajah disebut chloasma atau topeng kehamilan, ini dapat menjadi petunjuk kurang asam folat. Strecth mark terjadi karena perengangan kulit yang berlebih biasanya pada perut dan payudara. Akibat perengangan kulit ini dapat merasa gatal.

PAYUDARA
Payudara akan semakin membesar dan mengeluarkan cairan yang kekuningan yang disebut colostrums. Putting dan sekitarnya akan semakin bewarna gelap dan besar dan bintik-bintik kecil akan timbul disekitar putting, itu adalah kelenjar kulit..

KRAM PADA KAKI
Kram otot ini timbul karena sirkulasi darah yang lebih lambat saat kehamilan. Atasi dengan menaikkan kaki keatas, minum cukup kalsium. Bila anda terkena kram kaki ketika duduk atau saat tidur, coba untuk menggerakan jari-jari kaki kearah atas.

PEMBENGKAKAN SEDIKIT
Pembengkakan adalah kondisi normal pada kehamilan, hampir 40 % wanita hamil mengalaminya. Hal ini karena peningkatak hormone yang menahan cairan. Pada trimester kedua ini akan tampak sedikit pembengkakan pada wajah, kaki , tangan.


MERASAKAN GERAKAN BAYI ANDA
Pada kehamilan minggu ke 15-22 ibu akan mulai merasakan gerakan bayi anda yang awalnya akan terasa seperti kibasan, tetapi di akhir trimester ini akan benar-benar merasakan pergerakan bayi. Pada ibu yang baru pertama kali sering tidak dapat mengenali gerakan bayinya sampai minggu ke 19-22.

Beberapa perubahan yang terjadi pada kehamilan trimester ke tiga:

SAKIT PUNGGUNG
Sakit pada punggung, hal ini karena anda meningkatnya beban berat yang ibu bawa yaitu bayi dalam kandungan.

Pakailah sepatu tumit rendah; Hindari mengangkat benda yang berat; Berdiri dan berjalan dengan punggung dan bahu yang tegak; Mintalah pertolongan untuk melakukan pekerjaan rumah sehingga anda tak perlu membungkuk terlalu sering; Pakailah kasur yang nyaman.

PAYUDARA
Keluarnya cairan dari payudara yaitu colustrum adalah makanan bayi pertama yang kaya akan protein.

KONSTIPASI
Pada trimester ke tiga ini konstipasi juga karena tekanan rahim yang membesar kedaerah usus selain peningkatan hormone progesterone. Atasi dengan makanan berserat buahan dan sayuran serta minum air yang banyak, serta olahraga.

PERNAFASAN
Pada kehamilan 33-36 banyak ibu hamil akan merasa susah bernafas hal ini karena tekanan bayi yang berada dibawa diafragma menekan paru ibu. Tapi setelah kepala bayi sudah turun ke rongga panggul ini biasanya pada 2-3 minggu sebelum persalinan pada ibu yang pertama kali hamil maka ibu akan merasa lega dan bernafas lebih mudah . Selain itu juga rasa terbakar didada(heart burn) biasanya juga ikut hilang. Karena berkurangnya tekanan bagian tubuh bayi dibawah tulang iga ibu.

SERING KENCING
Pembesaran rahim dan ketika kepala bayi turun ke rongga panggul akan makin menekan kandung kencing.

MASALAH TIDUR
Setelah perut ibu besar, bayi menendang di malam hari dan ibu akan menemukan kesulitan untuk dapat tidur nyenyak. Cobalah untuk menyesuaikan posisi tidur .

VARISES
Peningkatan volume darah dan alirannya selama kehamilan akan menekan daerah panggul dan vena di kaki, yang menyebabkan vena menonjol. Dan pada akhir kehamilan kepala bayi juga akan menekan vena daerah panggul.

Angkatlah kaki keatas ketika ibu istirahat atau tiduran; Pakailah celana atau kaos kaki yang dapat mensupport ibu, pakai dipagi hari dan lepaskan ketika anda pergi tidur; Jangan berdiri atau duduk terlalu lama, cobalah untuk berjalan-jalan.

KONTRAKSI PERUT
Braxton-Hicks kontraksi atau kontraksi palsu. Kontraksi berupa rasa sakit yang ringan, tidak teratur, dan hilang bila ibu duduk atau istirahat

BENGKAK
Pertumbuhan bayi akan meningkatkan tekanan pada daerah kaki dan pergelangan kaki , kadang tangan bengkak juga. Ini disebut edema, disebabkan oleh perubahan hormonal yang menyebabkan retensi cairan.

KRAM KAKI
Ini sering terjadi pada kehamilan trimester ke 2 dan 3, dan biasanya berhubungan dengan perubahan sirkulasi, tekanan pada saraf dikaki atau karena rendahnya kadar kalsium.

CAIRAN VAGINA
Peningkatan cairan vagina selama kehamilan adalah normal. Cairan biasanya jernih, pada awal kehamilan biasanya agak kental dan mendekati persalinan lebih cair.
Yang terpenting adalah tetap menjaga kebersihan anda.


Inilah hal-hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi kemungkinan munculnya dampak psikis yang negative.

1. Menyimak Informasi Seputar kehamilan
Berbagai informasi mengenai kehamilan bisa didapat dari buku, majalah, koran, tabloid,
atau situs kehamilan di internet. Dengan mengetahui akar masalah yang terjadi maka ibu
bisa lebih tenang menghadapi kehamilan. Ibu pun jadi tahu mana yang boleh dan mana
yang tidak boleh dilakukan. Sebaliknya, jika tidak berusaha mencari tahu terhadap
perubahan pada dirinya, tak mustahil akan timbul berbagai perasaan yang mungkin saja
sangat mengganggu kondisi psikis.

2. Kontrol Teratur
Kontrol bisa dilakukan pada dokter kandungan. Saat konsultasi, ibu bisa menanyakan tentang perubahan psikis yang dialami. Biasanya, bila ibu perlu penanganan
lebih serius, dokter akan menganjurkan ibu untuk menemui psikolog atau
psikiater yang dapat membantu kestabilan emosi.

3. Perhatian Suami
Perhatian yang diberikan oleh suami bisa membangun kestabilan emosi ibu. Misalnya, ibu bisa saja meminta suami untuk menemaninya berkonsultasi ke dokter atau bidan agar
merasa lebih nyaman karena ada perhatian dari pasangan.

4. Jalin Komunikasi
Jangan pernah menutupi perubahan psikis yang terjadi, tetapi komunikasikanlah hal itu
kepada suami. Dengan begitu diharapkan suami bisa berempati dan mampu memberi dukungan psikologis yang dibutuhkan. Dukungan dari lingkungan, terutama suami, sangat berpengaruh terhadap kestabilan emosi ibu hamil. Sebaliknya, perasaan ibu hamil yang dipendam sendiri tidak akan membawa perubahan. Suami tetap tidak acuh dan masalah ibu jadi berkepanjangan.

5. Beraktivitas
Sangat dianjurkan agar ibu mencari aktivitas apa pun yang dapat meredakan gejolak
perubahan psikis. Bisa dengan menjahit, melukis, bermain musik, atau apa pun. Umumnya, ibu yang aktif di luar rumah bisa mengatasi berbagai perubahan psikisnya tersebut dengan lebih baik.

6. Perhatikan Kesehatan
Tubuh yang sehat akan lebih kuat menghadapi berbagai perubahan, termasuk perubahan
psikis. Kondisi ini bisa terwujud dengan berolahraga ringan dan memperhatikan asupan
gizi. Hindari mengonsumsi makanan yang dapat membahayakan janin, seperti makanan yang mengandung zat-zat aditif, alkohol, rokok, atau obat-obatan yang tidak dianjurkan bagi kehamilan.

7. Relaksasi
Bila ingin mendapatkan perasaan yang lebih relaks, ibu bisa mengatasinya dengan
mendengarkan musik lembut, belajar memusatkan perhatian sambil mengatur napas, senam yoga, dan bentuk relaksasi lainnya.

daftar pustaka
Dr.Suririnah- www.infoibu.com