RSS Subscribe

healhty life

Hi, I am your doctor

I am not really sure how I got interested in medicine. But is has been my calling.

What greater gift than the love of a cat

Just watching my cats can make me happy. No matter how much cats fight, there always seem to be plenty of my kittens.

The ocean is where I belong

Salt in the air. Sand in my hair. Life is better in the beach.

Healthy's the new sexy

Love yourself enough to live a healthy lifestyle.

I am a chef in my kitchen kingdom

'Chef' doesn't mean that you're the best cook, it simply means 'boss.'

Jumat, 26 November 2010

PERDARAHAN SUBKONJUNGTIVA



Pen­dahuluan
Kon­jungtiva adalah mem­bran tipis, lem­bab dan trans­paran yang melapisi bagian putih dari mata (disebut sklera) dan bagian dalam dari kelopak mata. Kon­jungtiva adalah lapisan pelin­dung ter­luar dari bola mata.

Kon­jungtiva meng­an­dung saraf-saraf dan banyak pem­buluh darah kecil. Pem­buluh darah ini biasanya semakin tam­pak jelas (karena biasanya tidak tam­pak pada kon­disi nor­mal) jika mereka mem­besar saat ter­jadi per­adangan pada mata. Oleh karena beberapa hal, pembuluh-pembuluh darah ini bisa men­jadi rapuh, din­ding mereka bisa pecah dengan mudah­nya, meng­hasilkan per­darahan subkon­jungtiva (per­darahan di bawah kon­jungtiva). Per­darahan subkon­jungtiva tam­pak seba­gai plak per­darahan merah terang atau gelap pada sklera.

Penyebab
Kebanyakan per­darahan subkon­jungtiva ter­jadi secara spontan tanpa ada penyebab yang pasti karena per­darahan ini datang dari pem­buluh darah kon­jungtiva. Sering kali orang malah menemukan adanya per­darahan subkon­jungtiva ketika ia ter­bangun di pagi hari ketika ber­cer­min. Kebanyakan per­darahan subkon­jungtiva yang spontan jus­tru diper­hatikan per­tama kali oleh orang lain yang meman­dang mata kita.

Beberapa hal ber­ikut bisa saja meng­hasilkan per­darahan subkon­jungtival yang spontan:

* Ber­sin;
* Batuk;
* Mun­tah;
* Meng­gosok mata;
* Trauma (per­lukaan);
* Tekanan darah tinggi;
* Kelainan per­darahan;
* Atau kelainan medis yang menyebabkan per­darahan atau meng­ham­bat mekanisme pen­jen­dalan darah.

Per­darahan subkon­jungtiva juga dapat ter­jadi bukan secara spontan dan merupakan akibat dari infeksi mata yang parah, trauma ter­hadap kepala atau mata, atau setelah operasi mata atau kelopak mata.

Gejala-Gejala
Lebih banyak tidak ada gejala spesifik yang ber­kaitan dengan suatu per­darahan subkon­jungtiva selain melihat/terlihat darah pada bagian putih mata.

* Sangat jarang orang merasakan nyeri saat per­darahan dimulai. Ketika per­darahan per­tama kali ter­jadi, Anda mung­kin meng­alami rasa tidak nyaman atau “rasa ada sesuatu” di di mata atau di balik kelopak­nya. Ketika per­darahan selesai, beberapa orang masih merasakan iritasi yang sedang atau semata-mata rasa tidak nyaman yang mem­buat dia selalu mem­bawa pikiran­nya untuk meng­amati matanya sendiri.
* Per­darahan sen­diri adalah sesuatu yang pasti, wilayah merah terang yang ber­batas tegas ber­ada di sklera. Dalam area itu biasanya seluruh bagian putih ter­tutupi oleh darah.
* Pada kasus per­darahan subkon­jungtiva yang spontan, tidak ada darah yang keluar dari mata. Semisal Anda menem­pelkan secara halus tisu yang steril pada bola mata, maka tidak ada darah yang menem­pel pada tisu.
* Per­darahan akan tam­pak meluas/membesar dalam 24 jam per­tama setelah onset (per­tama kali ter­jadi) dan secara per­lahan ber­kurang ukuran­nya ber­samaan dengan darah diserap kembali.

Kapan Men­cari Ban­tuan Medis
Silakan hubungi oftal­mologis anda (dok­ter ahli mata) jika per­darahan tidak mem­baik dalam dua minggu atau jika Anda meng­alami per­darahan subkon­jungtiva mul­tipel (di beberapa lokasi atau titik sekaligus).

Juga ketika jika Anda meng­alami per­darahan di kedua mata secara ber­samaan atau jika per­darahan subkon­jungtiva secara kebetulan ter­jadi ber­samaan dengan gejala per­darahan lain­nya seperti mudah lebam/memar, gusi ber­darah, atau keduanya.

Kemudian jangan tunda untuk meng­hubungi oftal­mologis jika Anda meng­alami per­darahan subkon­jungtiva dan Anda juga mengalami:

* Nyeri ber­hubungan dengan perdarahan;
* Per­ubahan dalam pan­dangan (sebagi con­toh, pan­dangan men­jadi kabur, pan­dangan ber­ganda, kesulitan melihat);
* Riwayat gang­guan perdarahan;
* Riwayat tekanan darah tinggi;
* Per­lukaan karena trauma pada mata;

Apa yang Harus Ditanyakan Pada Dokter
Tanyakan pada dok­ter anda sean­dainya belum sem­pat dijelaskan:

* Apakah ada tanda kerusakan pada mata?
* Apakah pada saya akan ter­jadi luka parut atau kehilangan pan­dangan per­manen karena per­darahan subkon­jungtiva ini?
* Apa penyebab per­darahan subkon­jungtiva ini?
* Bagaimana saya bisa mencegahnya?

Pemerik­saan dan Tes
Oftal­mologi akan meng­gali riwayat yang diper­lukan bahkan sebelum ter­jadi per­darahan, dan melakukan pemerik­saan mata. Tekanan darah anda bisa jadi juga diperiksa.

Jika trauma adalah penyebabnya, pemerik­saan lebih teliti dengan slit lamp (mik­ros­kop khusus untuk pemerik­saan mata) akan dilakukan.


Ter­api

Per­awatan Man­diri di Rumah
Biasanya tidak ada ter­api khusus yang diper­lukan. Air mata buatan yang bisa dibeli bebas di apotek bisa diberikan jika ada iritasi sedang.
Peng­gunaan aspirin dan ibup­rofen sebaik­nya dihindari.

Per­awatan Medis
Biasanya tidak ada ter­api medis diper­lukan. Oftal­mologis bisa meresepkan Anda air mata buatan untuk meringankan iritasi yang ada.

Jika per­lukaan ter­kait trauma, Oftal­mologis anda mung­kin perlu memeriksa mata anda guna menemukan kemung­kinan kerusakan pada bagian lain mata.
Yang Diper­hatikan Selanjutnya

Kon­disi ini akan mem­baik dengan sen­dirinya dalam satu atau dua minggu. Biasanya, pemulihan ter­jadi utuh, tanpa adanya masalah jangka pan­jang, sama seperti memar ringan pada kulit. Seperti memar, suatu per­darahan kon­jungtiva dapat ber­ubah warna (lebih sering dari merah men­jadi oranye kemudian kuning) seba­gaimana proses sem­buh­nya. Bedanya karena pada kon­jungtiva lapisan­nya trans­paran, jadi per­ubahan war­nanya tidak mirip pada memar di mana kita melihat melalui kulit.

Sum­ber lain dapat Anda baca meng­enai per­darahan subkon­jungtiva, seperti di situs patien.co.uk atau emedicine.medscape.com yang keduanya masih ber­bahasa Inggris.

Copyright secured by Digip­rove © 2010 Cahya Legawa

Anda diizinkan untuk berbagi (menyalin, mendistribusikan, mengubah bentuk) & mengadaptasi artikel blog ini baik sebagian atau pun keseluruhannya di bawah penggunaan lisensi yang sama (CCA-NC-SA 3.0 Unported) kecuali dinyatakan sebaliknya atau berbeda oleh penulis. Anda diwajibkan menyertakan sumber asli pada salinan dan adaptasi yang Anda karyakan berupa pranala berikut:

Diambil dari: Perdarahan Subkonjungtiva oleh Cahya.